Poin Penting
- IHSG ditutup menguat 0,22% ke level 8.337,05 dengan total transaksi mencapai Rp18,3 triliun.
- Sektor industri dan energi menjadi pendorong utama penguatan pasar, masing-masing naik 2,08% dan 1,74%.
- Saham TRIM, WOOD, dan ELPI masuk jajaran top gainers, sementara BRMS, KLBF, dan ULTJ tercatat sebagai top losers
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis, 6 November 2025, ditutup bertahan menguat ke level 8.337,05 atau naik 0,22 persen dari posisi sebelumnya di 8.318,52.
Berdasarkan dataRTI Business, tercatat sebanyak 259 saham terkoreksi, 394 saham menguat, dan 158 saham stagnan.
Sebanyak 25,89 miliar saham diperdagangkan dengan 2,39 juta kali frekuensi perpindahan tangan, dan total nilai transaksi Rp18,30 triliun.
Meski IHSG ditutup di zona hijau, mayoritas indeks dalam negeri justru terkontraksi. Tercatat dari IDX30 turun 0,52 persen menjadi 442,78, JII melemah 0,61 persen menjadi 575,41, dan Sri-Kehati merosot 0,40 persen menjadi 384,62. Sementara itu, LQ45 menguat tipis 0,09 persen ke 847,65.
Baca juga: IHSG Masih Mampu Menguat di Posisi 8,329 pada Penutupan Sesi I
Dari sisi sektoral, penguatan terbesar terjadi pada sektor industri yang naik 2,08 persen, disusul energi (1,74 persen), transportasi (1,41 persen), dan siklikal (1,02 persen).
Sektor lain yang turut menguat yaitu infrastruktur (0,91 persen), properti (0,37 persen), dan keuangan (0,07 persen).
Sementara itu, pelemahan terjadi pada non-siklikal (-0,92 persen), bahan baku (-0,90 persen), teknologi (-0,20 persen), dan kesehatan (-0,09 persen).
Baca juga: IHSG Dibuka Naik 0,33 Persen ke Level 8.345
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), dan PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI).
Sedangkan saham top losers adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA). (*)
Editor: Yulian Saputra
