IHSG Ditutup Menguat 0,60 Persen, Dipimpin Sektor Bahan Baku

IHSG Ditutup Menguat 0,60 Persen, Dipimpin Sektor Bahan Baku

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini (7/3) berhasil untuk melanjutkan penguatan dengan ditutup pada zona hijau ke level 7.373,96 atau menguat 0,60 persen dari dibuka pada level 7.329,93.

Hampir seluruh sektor mengalami penguatan, dengan sektor bahan baku memimpin penguatan 2,19 persen, diikuti sektor energi menguat 0,92 persen, sektor infrastruktur menguat 0,78 persen, sektor transportasi menguat 0,55 persen, sektor keuangan menguat 0,25 persen, sektor kesehatan menguat 0,20 persen, sektor non-siklikal menguat 0,17 persen, dan sektor properti menguat 0,08 persen.

Baca juga: Harga Saham Emiten Afiliasi Kaesang Pangarep PMMP Naik Usai Umumkan Private Placement

Sedangkan, sektor lainnya mengalami pelemahan, dengan sektor teknologi melemah 2,57 persen, sektor industrial melemah 0,35 persen, dan sektor siklikal melemah 0,33 persen.

Lalu, berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 233 saham terkoreksi, 287 saham menguat, dan 248 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 25,97 miliar saham diperdagangkan dengan 1,26 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp11,98 triliun. 

Kemudian, seluruh indeks turut mengalami penguatan, dengan IDX30 menguat sebesar 0,20 persen menjadi 506,19, LQ45 menguat 0,25 persen menjadi 996,56, SRI-KEHATI menguat 0,22 persen menjadi 455,63, dan JII menguat 0,20 persen menjadi 522,90.

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Himalaya Energi Perkasa Tbk (HADE), PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), dan PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (EPAC).

Baca juga: Kinerja Moncer, Harga Saham Astra International Tembus ke Level Rp5.375

Sedangkan saham top losers adalah PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX), PT Total indo Eka Persada Tbk (TOPS), dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX), PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX), dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET). (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News