Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 22 September 2025, ditutup melemah ke level 8.040,03 atau turun 0,14 persen dari posisi 8.051,11.
Berdasarkan data RTI Business, sebanyak 297 saham terkoreksi, 371 saham menguat, dan 132 saham stagnan.
Sebanyak 39,79 miliar saham diperdagangkan dengan 2,31 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi tembus Rp23,08 triliun.
Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Berbalik Melemah 0,36 Persen ke Posisi 8.022
Lebih lanjut, seluruh indeks domestik turut melemah, dengan IDX30 turun 0,18 persen menjadi 421,80, LQ45 merosot 0,75 persen menjadi 803,90, Sri-Kehati melemah 0,32 persen menjadi 372,02, dan JII turun 0,49 persen menjadi 543,64.
Meski IHSG terkoreksi, mayoritas sektor justru mencatatkan kenaikan. Sektor industrial naik 2,43 persen, infrastruktur menguat 1,76 persen, transportasi naik 1,29 persen, bahan baku meningkat 1,27 persen, dan energi menguat 1,25 persen.
Sektor lainnya yang menguat yakni properti (0,88 persen), non-siklikal (0,74 persen), siklikal (0,33 persen), dan teknologi (0,28 persen).
Baca juga: IHSG Awal Pekan Berpeluang Menguat, Sejumlah Saham Ini Direkomendasikan
Sementara itu, dua sektor tertekan yakni keuangan yang turun 0,27 persen dan kesehatan melemah 0,23 persen.
Adapun, saham top gainers hari ini antara lain PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM).
Sedangkan saham top losers meliputi PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
Tiga saham teraktif dalam perdagangan adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA). (*)
Editor: Yulian Saputra










