Market Update

IHSG Diramal Bergerak Mixed, Ini Pemicunya

Jakarta – Ajaib Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal akan bergerak mixed dan melemah terbatas dalam rentang 7.070 hingga 7.120 pada hari ini (12/12). 

“Pada perdagangan Senin (11/12), IHSG ditutup turun 0,99 persen atau minus 70,81 poin di level 7.088,78. Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dan melemah terbatas dalam range 7.070-7.120,” ucap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam IHSG Daily Analysis di Jakarta, 12 Desember 2023.

Ratih melihat sentimen yang akan memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, Bank Indonesia (BI) yang melaporkan penjualan ritel (retail sales) pada Oktober 2023 tumbuh 2,4 persen yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 1,5 persen yoy. 

Baca juga: OJK Incar Transaksi Harian Pasar Modal di 2024 Tembus Rp12,25 Triliun

“Akselerasi penjualan ritel ditopang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta perlengkapan rumah tangga lainnya,” imbuhnya.

Selain itu, secara bulanan, retail sales pada Oktober 2023 juga tumbuh 3,2 persen, ditopang oleh segmen peralatan informasi dan komunikasi, makanan, minuman dan tembakau, serta bahan bakar kendaraan bermotor. 

Di sisi lain, pelaku pasar menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode November 2023, di tengah data tenaga kerja yang masih solid, di mana katalis tersebut berpengaruh pada saham yang sensitif terhadap suku bunga, seperti teknologi, properti, infrastruktur dan metal mining.

Sedangkan dari mancanegara, pelaku pasar pada pekan ini mencermati rilis keputusan suku bunga dari beberapa Bank Sentral, seperti Bank Sentral Eropa (ECB), Bank Sentral Inggris (BoE) dan Bank Sentral AS (The Fed). 

Baca juga: OJK Incar Transaksi Harian Pasar Modal di 2024 Tembus Rp12,25 Triliun

Setelah mengalami lonjakan suku buku bunga hampir dua tahun terakhir, diharapkan tidak ada kenaikan lanjutan di tengah inflasi yang melandai meskipun masih berada di atas target masing-masing Bank Sentral. 

Adapun, dari Asia, China kembali tercatat deflasi sebesar 0,5 persen yoy pada November 2023, setelah bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,2 persen yoy. Sementara, ekonomi China yang terkoreksi memberikan katalis negatif bagi ekspor non migas dan kondisi neraca dagang Indonesia. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

6 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

7 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

7 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

19 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

20 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

22 hours ago