IHSG Diprediksi Menguat, Sentimen Berikut Pemicunya

IHSG Diprediksi Menguat, Sentimen Berikut Pemicunya

Jakarta – Ajaib Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal diprediksi bergerak menguat dalam rentang 7.050 hingga 7.180 pada hari ini (24/4). 

“Pada perdagangan Selasa (23/4), IHSG ditutup naik 0,52 persen atau plus 36,99 poin di level 7.110. IHSG hari ini (24/4) diprediksi bergerak menguat dalam range 7.050-7.180,” ucap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam IHSG Daily Analysis di Jakarta, 24 April 2024.

Ratih menyatakan, IHSG kembali rebound setelah dua hari beruntun terkoreksi, di mana penguatan IHSG sejalan dengan pergerakan Bursa Wall Street hingga Bursa Asia (Hang Seng dan Nikkei). 

Baca juga: Sektor Perbankan Masih Jadi Pendorong Utama IHSG, Ini Buktinya

“Meskipun outflow investor asing masih terjadi sebesar Rp127,91 miliar (23/4), namun jumlahnya terbatas jika dibandingkan pada hari sebelumnya,” imbuhnya.

Lalu, sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah Bank Indonesia (BI) yang melaporkan kenaikan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2024 sebesar 1,4 persen yoy menjadi USD 407,3 miliar. 

Posisi ULN tersebut setara dengan 29,5 persen terhadap PDB dan didominasi oleh ULN jangka panjang. Pelaku pasar juga mencermati rapat RDG BI hari ini yang berpotensi menahan suku bunga BI-Rate di level enam persen.

Adapun, dari mancanegara, penjualan rumah baru tipe single family di Amerika Serikat (AS) pada Maret 2024 tumbuh 8,8 persen mom menjadi 693 ribu unit, serta merupakan perolehan tertinggi dalam enam bulan terakhir.

Baca juga: Seberapa Jauh Imbas Konflik Israel-Iran ke Pasar Keuangan? Begini Penjelasan Syailendra Investment

Sementara, data awal PMI manufaktur AS periode April 2024 berada di level kontraksi sebesar 49,9, turun dari bulan sebelumnya yang berada di level ekspansif sebesar 51,9. 

Sementara dari Asia, inflasi tahunan Singapura pada Maret 2024 tercatat 2,7 persen, lebih terkendali dari bulan sebelumnya sebesar 3,4 persen, sekaligus perolehan terendah sejak September 2021. Bank Sentral Singapura (MAS) memproyeksikan inflasi di tahun 2024 pada kisaran 2,5-3,5 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News