Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (7/11) akan berpotensi mengalami pelemahan terbatas dengan level support 7.330 dan level resistance 7.490.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.330-7.490.,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 7 November 2024.
Pilarmas menyoroti, prediksi pelemahan IHSG tersebut masih akan dipicu oleh hasil Pemilu Amerika Serikat (AS) yang telah berakhir dan dimenangkan oleh Donald Trump. Namun, kemenangan Donald Trump nyatanya disambut positif oleh para pelaku pasar AS.
Baca juga: Reaksi Negatif Pasar Saham RI saat Donald Trump Menang Pilpres AS, Ini Buktinya
Hal itu terlihat dari saham-saham AS yang melonjak tinggi, antara lain Dow Jones meningkat 3,57 persen, begitupun dengan S&P 500 menguat sebanyak 2,53 persen dan Russel 2000 naik 5,84 persen, serta MSCI World Index naik hingga 1,6 persen.
“Trump yang di mana pro terhadap pertumbuhan ekonomi, pro-deregulasi, dan pro-pasar akan meningkatkan kinerja perusahaan yang dimana hal ini akan memberikan dampak positif bagi pasar Amerika,” imbuhnya.
Meskipun pasar saham AS melonjak cukup tinggi, di sisi lain telah memberikan tekanan bagi pasar obligasi untuk mengalami kenaikkan imbal hasil secara drastis. Lalu, komoditas berada dalam tekanan, begitupun dengan emas yang mengalami penurunan.
Tekanan itu dikarenakan para pelaku pasar dan investor melihat adanya kemungkinan untuk The Fed tidak akan bergerak secara agresif dalam menurunkan tingkat suku bunga acuannya.
Agenda Trump tidak sepenuhnya positif, seperti adanya kenaikkan inflasi, berkurangnya prospek pemangkasan tingkat suku bunga, defisit yang mengalami peningkatan, penerbitan utang dalam jumlah yang besar hingga tarif dagang yang dikhawatirkan akan terjadi dengan Tiongkok.
“Untuk saat ini, kami melihat The Fed masih akan memangkas tingkat suku bunga pada pertemuan esok hari, yang dimana prospek pemangkasan berada di atas 60 persen dan akan dilanjutkan 25 bps lagi pada bulan Desember mendatang,” ujar Pilarmas.
Adapun dari sisi domestik IHSG berhasil tembus di bawah level 7.400, sehingga diharapkan para pelaku pasar dan investor tetap memegang persepsi mereka sesuai data yang ada, agar narasi tidak terbawa secara berlebihan.
Baca juga: Harga Emas Anjlok Hampir 3 Persen Usai Trump Menang Pilpres AS
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo telah menyusun upaya ketika Trump menjadi Presiden AS. Dia menegaskan bahwa BI akan bekerja sama dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) guna menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Hal ini menjadi sangat penting mengingat, volatilitas di pasar negara berkembang akan meningkat dengan cepat. Oleh sebab itu, daya tahan terhadap volatilitas tersebut menjadi sangat penting, meskipun tidak dapat menghapus semua tekanan yang masuk. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More
Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More
Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More
Bangkok – Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik bagi banyak investor, khususnya di kawasan Asia… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendukung program pembangunan 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto yang… Read More
Padang - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB)… Read More