Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini (10/3), diprediksi masih akan terkoreksi hingga mendekati level 5.000.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi dalam riset tertulisnya menjelaskan,
kepanikan telah tampak di pasar keuangan. Harga minyak mentah anjlok lebih dari 30% dalam sehari setelah aliansi OPEC+ hancur dan gagal membendung perseteruan pemangkasan produksi global memicu perang harga habis-habisan antara Arab Saudi dan Rusia.
“Diperkirakan pergerakan IHSG masih cenderung bearish dengan potensi aksi buy on weakness investor dibeberapa saham blue chip yang telah turun signifikan untuk trading jangka pendek dengan support resistance 5.026 hingga 5.172,” jelas Lanjar di Jakarta, Selasa 10 Marer 2020.
Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen RI yang turun lebih dari ekspektasi ke level 117.7 dari perkiraan 119 menjadi trigger penekan disaat sentimen global dan komoditas sangat membebani pergerakan ekuitas regional dan global.
Sebagai informasi, pada hari sebelumnya (9/3) IHSG sempat terkoreksi -6.58% atau turun signifikan sebesar 361.73 poin kelevel 5136.81 mengiringi pelemahan ekuitas Asia pasca turunnya harga minyak setelah pecahnya aliansi OPEC+ akibat penolakan pangkas produksi disalah satu negara anggota.
Dirinya menyebut, investor domestic masih mengalami panic selling yang terlihat dari catatan aksi beli justru pada investor asing sebesar 217.84 miliar net buy diseluruh papan perdagangan. (*)
Editor: Rezkiana Np