IHSG Diprediksi Bergerak Mixed, Cermati Sentimen Berikut

IHSG Diprediksi Bergerak Mixed, Cermati Sentimen Berikut

Jakarta – Ajaib Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal akan bergerak mixed dalam rentang 6.870 hingga 6.913 pada hari ini (23/11). 

“Pada perdagangan Rabu (22/11), IHSG ditutup turun 0,79 persen atau minus 54,83 poin di level 6.906. Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 6.870-6.913,” ucap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam IHSG Daily Analysis di Jakarta, 23 November 2023.

Ratih menyoroti sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah dari pelaku pasar yang sedang mencermati keputusan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang akan berlangsung hari ini.

Baca juga: Harga Saham BREN Melonjak hingga 700 Persen, Begini Tanggapan BEI

Di mana, suku bunga berpotensi tetap di level 6 persen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, sejalan dengan sikap The Fed yang belum mempertimbangan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat. 

“Adapun peluncuran instrumen baru Bank Indonesia pada pekan ini, yaitu SVBI dan SUVBI dengan underlying surat berharga dalam valuta asing dapat menstabilkan nilai tukar dan mendorong investasi portofolio masuk ke pasar keuangan domestik,” imbuhnya.

Sedangkan, dari Mancanegara, Indeks konsumen yang tercermin dalam Michigan Consumer Sentiment Amerika Serikat (AS) periode November 2023 tercatat sebesar 61,3, setelah pada bulan Oktober 2023 di level 63,8, sekaligus perolehan terendah sejak Mei 2023. 

Sementara, persediaan crude oil AS hingga 17 November 2023, tercatat sebesar 8,70 juta barel lebih tinggi dari persediaan di minggu sebelumnya sebesar 3,59 juta barel, pasokan yang lebih tinggi tersebut berpotensi menurunkan harga crude oil. 

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Bos BEI Optimistis Pasar Modal Bakal Bergerak Positif

Adapun dari Asia, pertumbuhan ekonomi (PDB) Singapura secara tahunan pada Kuartal III-2023 tercatat tumbuh 1,1 persen, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 0,5 persen dan tertinggi di tahun 2023.

Meski begitu, sektor manufaktur berpotensi masih melemah sejalan dengan perlambatan ekonomi global di tahun ini, namun dari sisi pariwisata yang mendukung akselerasi penerbangan dan konsumsi tetap solid. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News