Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (15/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreks ke zona merah pada level 6938,19 atau melemah 0,05%.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 333 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 25 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp200 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 89 saham terkoreksi, sebanyak 155 saham menguat dan sebanyak 295 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG secara teknikal berpotensi naik dan fluktuatif, selama di bawah 200 day MA dan Candle Higher High pada hari ini. Trend Bullish, selama di atas 6.815 dan IHSG closing di atas 5 day MA (6.911) dan di bawah 6.963 (200 day MA).
Indikator MACD bullish, Stochastic bullish, candle higher high. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.815, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.784/6.715 DONE/6.621 DONE/6.557 DONE. Jika closed di atas 6.815, peluang menuju 6.906 DONE/6.953 DONE/7.046. Range breakout berada di 6.803 – 6.961.
“Level resistance berada 6.963, 6.990, 7.019, 7.046. dengan support 6.911, 6.868, 6.834, 6.803. Perkiraan range di rentang: 6.890 – 6.990,” ucap Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya di Jakarta, 15 Februari 2023
Pada perdagangan kemarin (14/2), sebagian besar bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami penguatan. Nikkei menguat cukup signifikan, Jepang mengumumkan pencalonan Kazuo Ueda sebagai gubernur baru Bank of Japan, serta bursa lain yang mencatat kenaikan di antaranya adalah Kospi dan TSEC Weighted Index.
Meski begitu, beberapa bursa yang mencatat koreksi di antaranya adalah Hang Seng dan Shenzen Index. Hari ini juga Indonesia akan melaporkan neraca perdagangan periode Januari 2023.
Dari Amerika Serikat (AS), kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,46%, begitu juga dengan S&P 500 turun tipis sebesar 0,03%, namun di sisi lain indeks Nasdaq menguat 0,57%. AS melaporkan inflasi Januari 2023 sebesar 6,4% YoY, 0,5% MoM (di atas ekspektasi).
Adapun, Nasdaq menguat didukung oleh penguatan saham Tesla dan Nvidia. Angka inflasi ini nampaknya tidak akan membuat the Fed melonggarkan aksi pengetatan moneternya. Inggris akan melaporkan inflasi Januari 2023 pada hari ini. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra