Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (14/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik ke level 7.524,77 atau menguat 0,06 persen dari level 7.520,60.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 120,70 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 15 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp114,94 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 54 saham terkoreksi, sebanyak 149 saham menguat dan sebanyak 273 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: Antrean IPO Turun Jelang Jokowi Pensiun, BEI Bilang Begini
Sebelumnya, Head of Research Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mengatakan bahwa, hari ini IHSG berpotensi akan mencoba melanjutkan penguatannya, jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pekan ini dan juga mendekati Inagurasi Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.
“Dengan level support IHSG 7.400-7.470 dan level resistance IHSG 7.580-7.620,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 14 Oktober 2024.
Indeks-indeks Wall Street menguat pada perdagangan Jumat (11/10), setelah sebelumnya mengalami penurunan. Kenaikan tersebut dipimpin oleh kinerja positif sektor perbankan pada musim laporan keuangan kuartal III 2024.
Tercermin dari Indeks S&P 500 yang naik 0,61 persen ke 5.815,03, Dow Jones meningkat 0,97 persen ke 42.863,86 dan Nasdaq Composite menguat 0,33 persen ke 18.342,94.
Sementara, Bursa Asia mayoritas turun pada perdagangan akhir pekan (11/10), dengan Indeks Kospi melemah 0,09 persen, S&P/ASX 200 Australia melemah 0,10 persen, FTSE Straits Times Singapura turun 0,32 persen, dan FTSE Malay melemah 0,45 persen.
Sedangkan, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,57 persen, Hang Seng Hong Kong melesat 2,98 persen, dan Taiex Taiwan naik1,07 persen.
Baca juga: Jumlah Investor Saham RI Tembus 14 Juta, BEI Ungkap Strateginya
Adapun, bank entral Korea Selatan, Bank of Korea (BoK), memangkas suku bunga acuannya 25 bps menjadi 3,25 persen pada Jumat, BoK menurunkan suku bunga acuan setelah pasar properti menunjukkan tanda pemulihan dan menurunnya tekanan inflasi.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan China dijadwalkan mengadakan konferensi pers pada Sabtu pukul 10 pagi waktu setempat yang telah dinanti-nantikan dan diharapkan akan mengungkap paket stimulus fiskal baru karena Beijing berupaya meningkatkan ekonominya. (*)
Editor: Galih Pratama