Poin Penting
- IHSG dibuka menguat 0,40 persen ke level 8.712,34 pada perdagangan pagi (18/12), dengan mayoritas saham bergerak positif (314 naik, 85 turun).
- Aktivitas perdagangan relatif moderat, dengan volume 742,12 juta saham, frekuensi 81 ribu transaksi, dan nilai transaksi Rp481,32 miliar.
- Pergerakan IHSG diprediksi variatif di kisaran 8.620–8.720, dipengaruhi sentimen domestik (BI Rate tetap 4,75 persen) serta tekanan global dari pelemahan Wall Street dan penantian data inflasi AS.
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka naik pada level 8.712,34 dari posisi 8.677,34 atau menguat 0,40 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (18/12).
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan pasar saham hari ini sebanyak 742,12 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 81 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp481,32 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 85 saham terkoreksi, 314 saham menguat, dan 234 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diperkirakan Masih akan Melemah, 4 Saham Ini Direkomendasikan
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak variatif di level 8.620-8.720.
“Pada perdagangan kemarin, Rabu (17/12) IHSG ditutup melemah 0,11 persen atau turun 9,12 poin ke level 8.677. IHSG hari ini (18/12) diprediksi bervariasi dalam kisaran 8.620-8.720,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 18 Desember 2025.
Menurut Ratih, pergerakan IHSG hari ini bakal dipengaruhi oleh sentimen dari dalam negeri. Salah satunya dari pedagangan IHSG yang terkoreksi kemarin setelah suku bunga acuan atau BI Rate pada Desember 2025 tetap pada level 4,75 persen.
Kebijakan tersebut ditujukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga iklim investasi portofolio domestik dari outflow investor asing.
Baca juga: Saham BBRI Ngegas Usai Rombak Jajaran Direksi
Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street kompak melemah Indeks Nasdaq memimpin pelemahan 1,81 persen dan S&P 500 turun 1,16 persen (18/12).
Di sisi lain, pelaku pasar juga akan menanti rilis data inflasi hari ini yang akan menjadi cerminan kebijakan The Fed. (*)
Editor: Galih Pratama









