IHSG Dibuka Menguat 0,35 Persen ke Posisi 8.068

IHSG Dibuka Menguat 0,35 Persen ke Posisi 8.068

Poin Penting

  • IHSG dibuka hijau di level 8.068,43 (+0,35 persen), dengan 270 saham menguat, 58 saham melemah, dan 272 stagnan.
  • Sentimen pasar dipengaruhi pelemahan rupiah ke Rp16.607 per USD, namun ada inflow asing Rp491 miliar akibat rebalancing indeks FTSE Russell.
  • Faktor eksternal APBN defisit Rp321,6 triliun (1,35 persen PDB) dengan surplus primer Rp22 triliun; bursa AS reli, investor menanti pidato Jerome Powell.

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibuka hijau ke level 8.068,43 dari posisi 8.040,03 atau menguat 0,35 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (23/9).

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan pasar saham hari ini, sebanyak 501,73 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 35 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp291,31 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 58 saham terkoreksi, sebanyak 270 saham menguat dan sebanyak 272 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak melemah dalam rentang level 7.900-8.100.

Baca juga: IHSG Diprediksi Bergerak pada Rentang 8.000-8.100, Ini Katalis Pendorongnya

“Pada perdagangan kemarin, Senin (22/9) IHSG ditutup melemah 0,14 persen atau turun 11,07 poin ke level 8.040. IHSG hari ini (23/9) diprediksi melemah dalam kisaran 7.900-8.100,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 23 September 2025.

Ia melihat pergerakan IHSG hari ini bakal dipengaruhi oleh sentimen dari dalam negeri, dengan IHSG yang mengalami koreksi di awal pekan senada dengan pelemahan nilai tukar rupiah.

Rupiah JISDOR terdepresiasi ke level Rp16.607/USD (22/9) sekaligus menjadi yang terlemah sejak akhir April 2025. 

Meskipun nilai tukar rupiah melemah, investor asing mencatatkan inflow di pasar ekuitas domestik senilai Rp491 miliar (22/9). Rebalancing indeks FTSE Rusell yang efektif pada 22 September 2025 berdampak pada inflow investor asing. 

Baca juga: Intip Gerak Saham Indeks INFOBANK15 dalam Sepekan

Dari sisi fiskal, realisasi APBN hingga Agustus 2025. Belanja negara Rp1.960,3 triliun atau 55,6 persen dari outlook. Pendapatan negara Rp1.638,7 triliun 57,2 persen dari outlook. Alhasil, APBN tercatat defisit Rp321,6 triliun atau 1,35 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dengan keseimbangan primer surplus Rp22 triliun.

Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street lanjutkan reli di awal pekan. Indeks NASDAQ plus 0,70 persen dan S&P 500 naik 0,44 persen. Pelaku pasar mencermati Pidato Jerome Powell pekan ini yang berpotensi memberikan pernyataan dovish. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62