IHSG Dibuka Menghijau Tembus Level 7.452

IHSG Dibuka Menghijau Tembus Level 7.452

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (15/8) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7.452,29 atau menguat 0,22 persen dari level 7.435,77.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 302,37 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 12 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp210,27 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 53 saham terkoreksi, sebanyak 163 saham menguat dan sebanyak 244 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: Mirae Asset Rekomendasikan 9 Saham Ini di Tengah Volatilitas Tinggi, Apa Saja?

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini akan bergerak mixed dalam rentang 7.350 hingga 7.450.

“Pada perdagangan Rabu (14/8), IHSG ditutup naik 1,08 persen atau plus 79,40 poin di level 7.436. IHSG hari ini (15/8) diprediksi bergerak mixed dalam range 7.350-7.450,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 15 Agustus 2024.

Adapun sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah penguatan IHSG dalam empat hari beruntun, sekaligus mencatatkan rekor all time high baru.

Penguatan IHSG sejalan dengan apresiasi nilai tukar rupiah dan kembali masuknya dana investor asing ke pasar ekuitas domestik. Saat IHSG mencapai rekor baru, investor asing beli bersih di seluruh pasar ekuitas senilai Rp577 miliar (14/8).

Hari ini, pelaku pasar turut menanti rilis data neraca dagang pada Juli 2024 yang diproyeksikan masih tercatat surplus. Sebelumnya, hingga Juni 2024 surplus neraca dagang nasional terjadi dalam 50 bulan beruntun.

Adapun dari mancanegara, inflasi tahunan di Inggris pada Juli 2024 naik ke level 2,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2 persen.

Sebelumnya, pada akhir Juli 2024, Bank Sentral Inggris (BoE) melakukan pemangkasan suku bunga 25 bps menjadi 5 persen. Suku bunga turun untuk pertama kalinya setelah mencapai level tertinggi dalam 16 tahun terakhir.

Baca juga: BRI Danareksa Sekuritas Prediksi IHSG Tembus 8.000 di Akhir 2024

Di sisi lain, tingkat inflasi tahunan di AS pada Juli 2024 turun ke level 2,9 persen dari posisi bulan sebelumnya sebesar 3 persen, sekaligus di bawah ekspektasi pasar sebesar 3 persen.

Lalu, inflasi inti juga mengalami penurunan, secara tahunan sebesar 3,2 persen dibandingkan posisi bulan Juni 2024 sebesar 3,3 persen. Landainya inflasi tersebut membuat pelaku pasar optimis The Fed akan mulai turunkan suku bunga pada September 2024 mendatang. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News