IHSG Dibuka Melemah ke Level 6.893, Siap Borong?

IHSG Dibuka Melemah ke Level 6.893, Siap Borong?

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (28/7) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona merah ke level 6.893 atau melemah 0,04%.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 301 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 22 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp214 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 138 saham terkoreksi, sebanyak 149 saham menguat dan sebanyak 222 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini diproyeksi bergerak mixed dalam rentang 6.880 hingga 6.930.

Baca juga: Tahun Politik Beri Sentimen Positif Bagi IHSG, Ada Faktor yang Mempengaruhi

Dirinya melihat sentimen dari dalam negeri, terkait Bank Indonesia (BI) yang melaporkan uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2023 tercatat sebesar Rp8.372,6 triliun atau tumbuh 6,1% yoy, dimana pertumbuhan ini relatif sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.

“Pada Juni 2023, perkembangan M2 terutama dipengaruhi oleh penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 7,7% yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 9,5% yoy,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 28 Juli 2023.

Sedangkan sari mancanegara, jumlah uang beredar dalam arti luas (M3) di Kawasan Eropa meningkat 0,6% yoy menjadi EUR16,02 triliun pada Juni 2023, meleset dari ekspektasi pasar sebesar 1%.

Kemudian dari Asia, tercatat laba yang diperoleh perusahaan industri di China turun 16,8% dari tahun sebelumnya menjadi CNY3.388,46 miliar di semester I-2023 akibat melemahnya pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Adapun, data sepekan yang berakhir pada 22 Juli 2023 mencatat investor Jepang melakukan jual bersih terhadap investasi obligasi asing sebesar JPY973,8 miliar naik dari jual bersih pada minggu sebelumnya sebesar JPY77,40 miliar, di sisi lain, investor asing melakukan beli bersih di pasar ekuitas Jepang sebesar JPY101 miliar. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News