IHSG Dibuka Hijau, Naik 0,78 Persen ke Level 6.209

IHSG Dibuka Hijau, Naik 0,78 Persen ke Level 6.209

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (25/3) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibuka pada zona hijau ke level 6.209,55 atau menguat 0,78 persen dari level 6.161,21.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 209,22 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 12 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp245,30 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 76 saham terkoreksi, sebanyak 188 saham menguat dan sebanyak 220 saham tetap tidak berubah. 

Baca juga: IHSG Diprediksi Bergerak Melemah, Ini Katalis Pemicunya

Sebelumnya, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memproyeksikan IHSG hari ini secara teknikal berpotensi mencoba break resistance di level 6.250.

“IHSG hari ini berpotensi mencoba break resistance di 6.250 dan jika gagal masih berpotensi lanjut koreksi,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 25 Maret 2025.

Ia menjelaskan, pada perdagangan kemarin (24/3) IHSG ditutup turun 1,55 persen dan masih disertai dengan net sell asing sebanyak Rp103 miliar, dengan saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, ICBP, MAPI, BREN, dan BBNI. 

Lalu, dari sisi bursa Wall Street, Indeks S&P 500 mencatat kenaikan tajam pada perdagangan Senin, didorong oleh saham Nvidia dan Tesla, serta indikasi bahwa pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang akan mengambil pendekatan lebih moderat terkait tarif perdagangan. 

Hal itu terlihat dari indeks S&P 500 naik 1,76 persen, Nasdaq melonjak 2,27 persen, dan Dow Jones Industrial Average meningkat 1,42 persen. 

Baca juga: Tok! RUPST BRI Setuju Buyback Saham Rp3 Triliun, Ini Strateginya

Kenaikan tersebut terjadi setelah laporan media pada akhir pekan mengindikasikan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump kemungkinan akan mengecualikan beberapa sektor dari penerapan tarif baru yang dijadwalkan berlaku mulai 2 April. 

Adapun, sebagian besar investor Asia Pasifik mengabaikan tenggat tarif Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025 yang semakin dekat, dengan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,42 persen dan Kosdaq naik 0,11 persen.

Sementara itu, Nikkei 225 Jepang melemah 0,18 persen dan Topix turun 0,47 persen. Di sisi lain, Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong naik 0,91 persen dan CSI 300 China daratan naik 0,51 persen setelah Perdana Menteri China Li Qiang memperingatkan meningkatnya ketidakstabilan. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

Top News

News Update