Poin Penting
- IHSG dibuka hijau ke level 8.376,43, naik 0,05 persen, dengan total transaksi Rp434,72 miliar dan sebanyak 240 saham menguat.
- CGS International memproyeksikan IHSG berpotensi melemah akibat tekanan dari pelemahan Wall Street, penurunan harga komoditas, serta net sell asing Rp76,60 miliar.
- CGS merekomendasikan saham TINS, CPIN, INTP, RAJA, HRTA, dan INCO sebagai pilihan yang berpotensi cuan pada perdagangan hari ini.
Jakarta – Pada pembukaan perdagangan hari ini (14/11) pukul 09.00 WIB Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka hijau ke level 8.376,43 dari level 8.371,99 atau menguat tipis 0,05 persen.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan pasar saham hari ini, sebanyak 748,43 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 64 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp434,72 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 158 saham terkoreksi, sebanyak 240 saham menguat dan sebanyak 220 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Berpotensi Melemah, Berikut Katalis Pemicunya
Sebelumnya, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia, memproyeksikan IHSG hari ini secara teknikal diprediksi akan bergerak kembali menguat.
“IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahannya dengan kisaran support 8.260-8.315 dan resistance 8.430-8.485,” ucap Manajemen CGS dalam risetnya di Jakarta, 14 November 2025.
Lebih lanjut, manajemen CGS menilai, dengan melemahnya mayoritas indeks di bursa Wall Street dan terkoreksinya harga beberapa komoditas dapat menjadi katalis negatif untuk IHSG.
Tidak hanya itu, adanya aksi jual investor asing senilai Rp76,60 miliar pada perdagangan kemarin (14/11) diprediksi akan menjadi sentimen negatif lainnya buat IHSG.
Baca juga: KBank Resmi Kuasai 89,48 Persen Saham Bank Maspion, Perkuat Posisi Regional
Rekomendasi Saham Hari Ini
Pada perdagangan saham hari ini CGS International Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi cuan, di antaranya adalah PT Timah Tbk (TINS), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
Selanjutnya, ada saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). (*)










