Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal pembukaan perdagangan hari ini berada di zona merah ke level 6.925,16, atau 32 poin (-0,47 persen). IHSG sebelumnya pada penutupan perdagangan kemarin turun ke level 6.958.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level tertingginya di 6.959 dan terendahnya 6.919. Sebanyak 159 saham bergerak naik di awal perdagangan, 145 saham turun dan 210 saham belum bergerak. Market cap tercatat mencapai Rp10.971 triliun.
Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat, Intip Rekomendasi Saham Berikut
Sebelumnya, Pilarmas Investindo Sekuritas melihat bahwa pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.925 dan 6.975.
“Dengan tingginya volatilitas dan ekspektasi, mungkin akan membuat pasar berbalik arah hari ini,” ucap Pilarmas dalam risetnya di Jakarta, 17 November 2023.
Adapun, Pilarmas menyatakan sentimen yang akan memengaruhi IHSG hari ini adalah Bank Indonesia (BI) yang melaporkan, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar USD393,7 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada akhir kuartal II-2023 yang mencapai USD396,5 miliar.
“Penurunan posisi ULN pemerintah dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global yang meningkat,” imbuhnya.
Baca juga: Pasar Modal Indonesia Masih Bergairah, Ini Buktinya
Dengan penurunan posisi utang tersebut tentunya mengurangi beban pembayaran pokok pemerintah dan juga ini sebagai wujud komitmen kredibilitas pemerintah dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang tepat waktu.
Di mana, BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya, untuk menjaga agar struktur ULN tetap sehat. (*)
Editor: Galih Pratama