Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok 69,66 poin atau 1,28% ke level 5.380,64 pada perdagangan Jumat, 11 November 2016. Sementara indeks LQ45 anjlok 17,55 poin atau 1,90% ke level 908,66.
Indeks anjlok pagi ini seiring aksi ambil untung investor, setelah pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat 35,98 poin atau 0,66% ke level 5.450,30.
Padahal, sentimen yang muncul di pasar tidak terlalu buruk. Namun karena aksi jual yang terlalu tinggi, IHSG pun lengser. Investor memandang potensi AS menaikkan suku bunga cukup besar.
Mengutip riset Samuel Sekuritas Indonesia, Dow Jones sendiri ditutup menguat 1,2% ke 18,808 menyusul potensi munculnya regulasi yang melonggarkan pasar keuangan yang telah dijanjikan dalam kampanye Donald Trump.
(Baca juga: Membedah Makna Kemenangan Trump)
Data jobless claims tercatat di bawah konsensus namun tetap berada dalam trend menurun, mengindikasikan ekonomi AS yang tetap stabil.
Data ini mendukung the Fed untuk menaikkan suku bunganya dalam meeting-nya di bulan Desember nanti.
Disisi lain harga minyak brent ditutup melemah 1% ke USD45,8/barel setelah International Energy Agency (IEA) melaporkan produksi minyak OPEC tumbuh 230 ribu b/d menjadi sebesar 33,8 juta b/d di bulan Oktober.
Hal ini didorong oleh pemulihan produksi di Nigeria dan Libya serta produksi Irak yang mencapai titik tertingginya.
Sedangkan dari pasar Asia Pasifik, sebagian besar indeks acuan di wilayah tersebut dibuka menguat. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More
Jakarta - Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan dampak… Read More
Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More
Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Samirin Wijayanto, menilai bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 membawa dampak… Read More