IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Berikut Sentimen Pendorongnya

IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Berikut Sentimen Pendorongnya

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (29/8) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.800 dan level resistance 8.000.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance 7.800–8.000,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 29 Agustus 2025.

Pilarmas menyoroti sejumlah sentimen global yang akan memengaruhi pasar saham. Data ekonomi hari ini diyakini akan memberikan dampak pada pergerakan pasar.

Kemudian, ada sejumlah data kunci yang akan keluar adalah US Personal Income, Spending, Real Spending yang diproyeksikan semua mengalami kenaikkan. Ini berpotensi mengurangi probabilitas penurunan tingkat suku bunga The Fed, sedangkan pasar masih terus berekspektasi positif terhadap potensi penurunan sekali Fed Rate pada September mendatang. 

Baca juga: Entitas Lippo Group Borong 747,7 Juta Saham NOBU, Gelontorkan Dana Segini

Sementara dari domestik, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Agustus 2025 berada di level 53,55, naik dari bulan sebelumnya dan konsisten di zona ekspansi lima bulan terakhir, berbeda dengan PMI Manufaktur S&P Global yang masih menunjukkan kontraksi. 

Kemenperin menilai IKI lebih representatif karena melibatkan sampel lebih luas dan hasilnya sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan industri pengolahan non-migas 5,6 persen pada kuartal II 2025. 

Baca juga: Catat Rugi Rp1,22 Triliun, Harga Saham EXCL Melemah 6,76 Persen

Variabel IKI Agustus menunjukkan pesanan baru dan persediaan produk naik, sementara produksi turun karena faktor wait and see, stagnasi impor bahan baku, serta pasokan gas industri yang sempat terganggu. 

Selain itu, pelaku industri menyoroti masalah kepastian pasokan gas, tekanan dari lonjakan impor mobil listrik, serta penurunan permintaan dan banjir impor di sektor tekstil. 

Berdasarkan hal tersebut, Pilarmas melihat beberapa poin di atas sebagai tanda-tanda bahwa perekonomian riil di dalam negeri masih cukup terkontraksi. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62