Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (4/12) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.100 dan level resistance 7.225.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.100-7.225. Potensi koreksi tetap terbuka, cermati ya,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 4 Desember 2024.
Pilarmas menyoroti, dari sentimen global, berasal dari perseteruan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat (AS) yang sudah dimulai, di mana pada akhirnya AS kembali memberikan pembatasan baru kepada Tiongkok terkait dengan beberapa komponen penting untuk Chip yang memiliki memori bandwith tinggi dan artificial intelligence.
Baca juga: BEI Perluas Daftar Saham yang Masuk ke Fase Pre-Opening
Kementerian Perdagangan Amerika juga memperluas kendali pada peralatan pembuat chip, termasuk produk yang dibuat oleh perusahaan Amerika di dalam fasilitas asing, kecuali untuk sekutu utama mereka seperti Jepang dan Belanda.
Hal ini tentunya akan memperlambat perkembangan semikonduktor yang canggih serta artificial intelligence (AI) yang sedang digiatkan oleh Tiongkok untuk mampu mengejar ketertinggalan mereka selama ini dengan Amerika.
Pada akhirnya hal itu akan semakin memberikan tekanan kepada transisi sektor yang sedang terjadi di Tiongkok, di mana mereka tidak lagi dapat mengandalkan sektor properti untuk saat ini.
Di samping itu, Tiongkok juga melarang beberapa material penting dalam pembuatan teknologi tinggi tersebut, seperti gallium, germanium, antimon, dan beberapa material lainnya tidak lagi diziinkan untuk dikirim ke AS. Selain itu, Tiongkok juga memberlakukan pengendalian yang jauh lebih ketat terhadap penjualan grafit.
Namun, berdasarkan hal itu, Yuan akhirnya kembali melemah hingga 7,2 per dolar dan imbal hasil obligasi 10 mereka naik ke rekor tertingginya 1,98 persen karena pelaku pasar dan investor khawatir bahwa situasi dan kondisi akan semakin memburuk di tahun depan apabila Trump telah resmi naik menjadi Presiden.
Adapun, sentimen dari domestik terkait dengan Presiden Prabowo Subianto yang berencana menghilirisasi 28 komoditas yang berasal dari delapan sektor, yaitu mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kehutanan, kelautan, dan perikanan.
Baca juga: Delta Giri Wacana Bakal IPO, Incar Dana Segar Rp1,03 Triliun
Langkah tersebjt merupakan upaya pemerintah untuk memanfaatkan sumber daya alam Indonesia agar bahan mentah dapat diproduksi secara mandiri di dalam negeri.
Dengan fokus pada 28 komoditas, proses hilirisasi ini diharapkan mampu mendatangkan potensi pendapatan negara dan memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar Rp3.752,7 triliun jika target hilirisasi tercapai.
“Hal ini tentu saja sejalan dengan apa yang kami harapkan, karena perluasan mulai dilakukan yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dalam negeri karena mampu menciptakan nilai tambah. Fokus berikutnya tentu saja sejauh mana program tersebut dapat direalisasikan bukan hanya di ucapkan,” tutupnya. (*)
Editor: Galih Pratama