Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (16/1) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.200 dan level resistance 7.275, meski masih ada potensi koreksi.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.200–7.275. Hati-hati, potensi koreksi masih akan terjadi pada hari ini,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 16 Januari 1024.
Baca juga: BEI Targetkan Investor Pasar Modal Syariah Tembus 1 Juta di 2024, Begini Jurusnya
Pilarmas melihat, sentimen yang memengaruhi IHSG hari ini adalah dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah merilis surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar USD3,3 miliar untuk bulan Desember 2023, di mana surplus ini jauh lebih besar dibandingkan USD2,41 miliar pada bulan November 2023.
“Perkembangan surpus tersebut tercermin dengan nilai ekspor Indonesia pada bulan Desember 2023 mencapai USD22,41 miliar atau naik 1,89 persen dibandingkan dengan ekspor pada bulan November 2023,” imbuhnya.
Namun, jika dibandingkan dengan Desember 2022, nilai ekspor turun sebesar 5,76 persen dan secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada periode Januari–Desember 2023 mencapai USD258,82 miliar atau turun 11,33 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.
Sementara ekspor non-migas mencapai USD242,90 miliar atau turun 11,96 persen, di mana nilai impor Indonesia pada bulan Desember 2023 mencapai USD19,11 miliar, turun 2,45 persen dibandingkan November 2023 dan turun 3,81 persen dibandingkan Desember 2022.
Baca juga: Diminati Anak Muda, BSI Incar 1 Juta Investor Saham Syariah RDN Online
Berdasarkan data tersebut tentunya memberikan pandangan bagaimana surplus yang berkelanjutan berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
“Ke depannya, kami berharap Bank Indonesia (BI) dapat terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas kebijakan guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ujar Pilarmas. (*)
Editor: Galih Pratama