Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (19/3) indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik dibuka pada zona hijau ke level 7.319,54 atau menguat 0,23 persen dari level 7.302,58.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 224,24 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 20 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp204,28 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 102 saham terkoreksi, sebanyak 164 saham menguat dan sebanyak 239 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: Waspada! Saham “Sampah” Makin Berserakan, Banyak “Perompak” di Lantai Bursa
Sebelumnya, Pilarmas Investindo Sekuritas, menyoroti IHSG secara teknikal hari ini akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.250 dan level resistance 7.325.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.250-7.325. Bayang bayang koreksi masih menghantui IHSG hari ini ya,” tulis manajemen Pilarmas dalam risetnya di Jakarta, 19 Maret 2024.
Adapun, IHSG akan dipengaruhi sentimen dari mancanegara, di antaranya adalah data inflasi di Eropa yang masih dalam keadaan flat dengan inflasi secara mom tidak berubah di 0,6 persen dan yoy berada di 2,6 persen, lalu inflasi inti yang juga tidak berubah di 3,1 persen.
Baca juga: Mulai Maret 2024, BEI Bakal Terapkan Papan Pemantauan Khusus Tahap II
“Meskipun data inflasi tetap sama seperti sebelumnya, namun beberapa variable inflasi penting justru mengalami penurunan. Tentu saja hal ini dapat membuat Lagarde kian bernafas lebih lega karena ruang penurunan tingkat suku bunga Bank Sentral Eropa pada kuatal III-2024 mendatang kian semakin lebar,” imbuhnya.
Sementara, data perekonomian Tiongkok tidak sepenuhnya dapat dikatakan baik namun cukup untuk memberikan harapan yang terlihat dari Retail Sales ytd yoy dan Industrial Production ytd yoy mengalami pertumbuhan positif. Namun, investasi di sektor properti masih mengalami penurunan 9 persen, di mana penjualan perumahan residensial juga turun 32,7 persen. (*)
Editor: Galih Pratama