Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (19/4) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka terkoreksi ke level 7.109,94 atau melemah 0,79 persen dari level 7.166,67.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 223,08 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 24 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp277,17 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 103 saham terkoreksi, sebanyak 142 saham menguat dan sebanyak 216 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, CFP, melihat bahwa, IHSG secara teknikal pada hari ini akan kembali bergerak terkoreksi.
Baca juga: IHSG Diprediksi Kembali Menguat, Ini Sentimen Pendukungnya
“Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan koreksi sepanjang belum break di atas 7.200- 7.230, dengan level support berada di 7.070-7.120 dan level resistance berada di 7.200-7.230,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 19 April 2024.
Lalu, pada perdagangan kemarin (18/4) Wall Street ditutup mendekati level yang tidak berubah, dikarenakan investor masih mengevaluasi laporan pendapatan perusahaan terbaru. Sementara data ekonomi dan komentar dari pejabat The Fed menunjukkan bahwa bank sentral tidak mungkin memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Hal itu terlihat dari S&P 500 yang melemah 0,24 persen menjadi 5.010,19, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,52 persen menjadi 15.601,02. Sedangkan, Dow Jones Industrial Average naik 0,06 persen menjadi 37.777,18.
Baca juga: Iran-Israel Memanas, Begini Dampaknya ke Pasar Modal Indonesia
Sementara itu, pasar saham Asia-Pasifik ditutup mayoritas menguat pada perdagangan kemarin dipengaruhi kejatuhan Wall Street yang menyebabkan S&P 500 dan Nasdaq turun empat hari beruntun.
Di mana, indeks ASX 200 Australia naik 0,48 persen, setelah rilis angka pengangguran. Nikkei 225 Jepang menguat 0,31 persen, indeks Topix naik 0,54 persen. Kospi Korea Selatan melesat 1,94 persen, dan Hang Seng Hong Kong naik 0,82 persen. (*)
Editor: Galih Pratama