IHSG Awal Pekan Terakhir 2025 Ditutup Naik 1 Persen Lebih ke Level 8.644

IHSG Awal Pekan Terakhir 2025 Ditutup Naik 1 Persen Lebih ke Level 8.644

Poin Penting

  • IHSG ditutup naik 1,25 persen ke level 8.644 pada perdagangan 29 Desember 2025.
  • Sebanyak 464 saham menguat, dipimpin sektor siklikal, infrastruktur, dan energi.
  • Nilai transaksi mencapai Rp22,84 triliun dengan saham BUMI, DEWA, dan BKSL paling aktif diperdagangkan.

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 29 Desember 2025, ditutup dengan kembali melanjutkan penguatannya ke level 8.644,25 atau naik 1,25 persen dari posisi sebelumnya di 8.537,91. 

Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat 213 saham terkoreksi, 464 saham menguat, dan 131 saham tetap tidak berubah.

Sebanyak 41,10 miliar saham diperdagangkan dengan 2,75 juta kali frekuensi perpindahan tangan, dan total nilai transaksi Rp22,84 triliun.

Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Lanjut Menguat 0,87 Persen di Level 8.612

Lebih lanjut, seluruh indeks dalam negeri juga bergerak menguat, terlihat dari LQ45 yang naik 0,78 persen ke 852,05, JII meningkat 1,13 persen menjadi 582,18, IDX30 menguat 0,77 persen menjadi 439,40, dan Sri-Kehati naik 0,44 persen menjadi 383,42.

Kemudian, hampir seluruh sektor juga ditutup hijau, terlihat dari sektor siklikal meningkat 3,70 persen, sektor infrastruktur menguat 3,33 persen, sektor energi naik 3,17 persen, sektor bahan baku meningkat 3,11 persen, sektor transportasi menguat 2,63 persen.

Selanjutnya, sektor industrial naik 1,94 persen, sektor keuangan meningkat 0,90 persen, sektor properti menguat 0,84 persen, sektor non-siklikal naik 0,47 persen, dan sektor kesehatan meningkat 0,17 persen. 

Baca juga: IHSG Awal Pekan Terakhir 2025 Dibuka Menguat 0,35 Persen ke Level 8.568

Sedangkan, hanya sektor teknologi yang mengalami pelemahan sebanyak 1,17 persen, dengan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melemah 1,54 persen.

Saham Top Gainers dan Top Losers

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dan PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR).

Sedangkan saham top losers adalah PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ), PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP), dan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dan PT Sentul City Tbk (BKSL). (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62