Jakarta – Dalam menyambut pemilihan umum (pemilu) atau memasuki tahun politik 2024, PT Syailendra Capital melihat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara historis akan bergerak stabil dilihat dari penurunan standard deviasinya.
Pada lima periode pemilu terakhir, volatilitas pergerakan IHSG mengalami penurunan angka annualized standard deviation (SD), dimana pada SD dua pemilu terakhir berada di kisaran 13 persen, lebih rendah dibandingkan dengan pemilu tahun 1999 (40,8 persen), 2004 (21,2 persen), dan 2009 (31,7 persen).
Baca juga: Tahun Politik Beri Sentimen Positif Bagi IHSG, Ada Faktor yang Mempengaruhi
“Hal ini terjadi kemungkinan karena adanya perbaikan dalam persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil pemilu (2014 dan 2019), sehingga membuat keseluruhan musim pemilu menjadi lebih kondusif,” tulis manajemen dalam risetnya dikutip, 16 Agustus 2023.
Tidak hanya itu, Syailendra juga mengamati, terdapat dua karakteristik sudut pandang yang ditunjukan oleh investor dari sisi positif dan negatif menjelang tahun politik 2024.
“Ada yang berpandangan bahwa pemilu itu selalu terkait dengan meningkatnya risiko pasar (IHSG) karena ada kemungkinan risiko perubahan kebijakan atau risiko ketidakstabilan politik yang di mana hal tersebut membuat investor tersebut cemas,” imbuhnya.
Tetapi, ada juga investor yang melihat musim pemilu sebagai ‘pesta demokrasi’ yang akan membuat roda perekonomian berjalan lebih baik ditopang oleh peningkatan angka konsumsi domestik.
Baca juga: Dekan FEB UI: Ekonomi Indonesia Resilien, Waspadai Tahun Politik!
Sehingga berdasarkan hal tersebut, Syailendra menilai pembagian dua sudut pandang bagi investor memang lumrah terjadi dan mendorong terbaginya opini antara tipe investor yang agresif dan konservatif.
“Namun ada baiknya bila investor melihat suatu kondisi itu dari sisi positifnya juga, jangan terlalu fokus pada sisi negatif. Sehingga investor dapat memanfaatkan momentum dan opportunity yang ada,” tambahnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra