IHSG Akan Bergerak Mixed, Cek Rekomendasi Saham Berikut Ini

IHSG Akan Bergerak Mixed, Cek Rekomendasi Saham Berikut Ini

Jakarta – Ajaib Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dalam rentang 6.840 hingga 6.882 pada hari ini (7/8).

“Pada perdagangan Jumat (4/8) IHSG ditutup melemah sebesar 0,66 persen atau minus 45,24 poin di level 6.852,84. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.840–6.882,” ucap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, dalam IHSG Daily Analysis di Jakarta, 7 Agustus 2023.

Menurutnya, sentimen dari tanah air terkait dengan Bank Indonesia (BI) yang mengumumkan akan meningkatkan insentif bagi perbankan yang mengucurkan kredit kepada sektor prioritas, dimana Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan insentif bank penyalur kredit atau pembiayaan inklusif ditingkatkan dari sebelumnya 1 persen menjadi 1,5 persen.

“Perinciannya 1 persen untuk penyaluran kredit UMKM atau Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan 0,5 persen untuk penyaluran kredit Ultra Mikro. Langkah ini dilakukan guna meningkatkan kredit dengan fokus pada sektor yang menjadi pendorong momentum pemulihan ekonomi di tanah air. Sektor tersebut termasuk pertanian, peternakan, dan perumahan rakyat,” imbuhnya.

Sedangkan, dari mancanegara, Amerika Serikat (AS) telah menciptakan 187 ribu lapangan pekerjaan baru (non farm payroll) pada Juli 2023, dimana angka tersebut di bawah ekspektasi pasar sebesar 200 ribu dan juga di bawah kenaikan bulanan rata-rata sebesar 312 ribu selama 12 bulan.

Baca juga: Aliran Modal Asing Masuk Rp5,33 Triliun ke RI, Pasar Saham Mulai Ramai

Sementara penjualan ritel di kawasan Eropa turun 0,3 persen dari bulan sebelumnya pada Juni 2023, sehingga secara tahunan, perdagangan ritel turun 1,4 persen, menyusul penurunan 2,4 persen di bulan Mei 2023. Dari Asia, penjualan ritel di Singapura naik 1,1 persen yoy pada Juni 2023, ini adalah kenaikan penjualan ritel selama empat bulan berturut-turut namun kenaikan paling lambat sejak Juli 2021.

Adapun, Ajaib Sekuritas merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan hari ini, diantaranya MAPI, MEDC, dan MYOR.

MAPI
Buy: 1.945
TP: 2.000
Stop loss: <1.900

MAPI dalam major tren bullish di atas MA-20 dan MA-100, membentuk bullish harami dengan volume yang naik dan indikator MACD bar histogram berada di level positif.

Pada Kuartal II-2023 (2Q23) MAPI membukukan pendapatan bersih senilai Rp8,1 triliun atau tumbuh 23 persen yoy. Pada 2Q23 GPM meningkat menjadi 46,4 persen, dari periode yang sama tahun 2022 sebesar 45,6 persen. EBITDA naik 21,6 persen yoy menjadi Rp1,7 triliun dan laba bersih melonjak 23 persen yoy menjadi Rp766 miliar. Kinerja MAPI didorong oleh pertumbuhan gerai yang masif, serta tingginya daya beli masyarakat akibat tingkat inflasi tahunan domestik terkendali di level 3,08 persen.

MEDC
Buy: 1.055
TP: 1.090
Stop loss: <1.030

MEDC secara major tren bullish di atas MA-20 dan MA100, berpotensi lanjutkan penguatan yang didukung oleh stochastic oscillator goldencross dan indikator MACD bar histogram positif.

Harga minyak mentah WTI kembali terakselerasi di level USD81,5 (3/8). Hal ini menyusul kebijakan pemangkasan produksi sukarela oleh Arab Saudi pada Juli dan Agustus sebesar 1 juta barel per hari dan pemangkasan produksi oleh Rusia sebesar 300 ribu barel per hari pada September 2023. Adapun akuisisi Block Corridor oleh MEDC dari Conoco Phillips tahun 2022 berpotensi menambah kontrak penjualan baru ke depan.

MYOR
Buy: 2.530
TP: 2.600
Stop loss: <2.480

MYOR dalam jangka pendek bullish diatas MA-20 dan MA-100, dengan volume menguat signifikan. MACD bar histogram dalam momentum positif dan stochastic bergerak naik.

Per Juni 2023 MYOR mencatat pendapatan bersih sebesar Rp14,82 triliun atau tumbuh 3,13 persen yoy. Kinerja MYOR turut didukung oleh turunnya beban pokok produksi sebesar 6 persen yoy akibat efisiensi barang baku dan pembungkus sebagai raw materials. Alhasil, GPM meningkat menjadi 27 persen per Juni 2023 dari periode yang sama tahun 2022 sebesar 21 persen. Secara bottom line, laba bersih MYOR tumbuh 86,59 persen yoy menjadi Rp1,22 triliun. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News