IHSG akan Bergerak di Rentang 7.070-7.200, Ini Katalis Penggeraknya

IHSG akan Bergerak di Rentang 7.070-7.200, Ini Katalis Penggeraknya

Jakarta – Phintraco Sekuritas memproyeksikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 22 Mei 2025, secara teknikal berpotensi melemah terbatas dalam rentang 7.070-7.200.

“Jika IHSG tidak dapat breakout di atas level 7.200 dengan volume besar, maka diperkirakan IHSG berpotensi koreksi minor karena profit taking. Diperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 7.070-7.200,” tulis Research Team Phintraco Sekuritas dalam risetnya di Jakarta, Kamis, 22 Mei 2025.

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 21 Mei 2025, IHSG ditutup di zona hijau pada level 7.142,46 setelah dibuka di posisi 7.094,60, atau mengalami kenaikan sebesar 0,67 persen.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat ke Level 7.142, Saham MSIN, INCO, dan ADMR Jadi Top Gainers

Phintraco mencatat bahwa pasar merespons positif kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,5 persen dari sebelumnya 5,75 persen. Penurunan juga terjadi pada suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,25 persen dari 6,5 persen.

“Secara teknikal, beberapa indikator menunjukkan IHSG masih di area overbought disertai indikasi volume beli yang masih cukup besar,” imbuhnya.

Sementara dari sisi eksternal, investor akan menantikan data existing home sales di AS untuk April 2025 yang dijadwalkan rilis hari ini (22/5). Data tersebut diperkirakan naik menjadi 4,1 juta unit dari 4,02 juta pada Maret 2025.

Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Lanjut Menguat ke Posisi 7.156

Selain itu, pelaku pasar juga akan menanti rilis data indeks PMI manufaktur dan jasa di Jerman, Prancis, Inggris dan kawasan Euro pada hari ini, 22 Mei, yang diperkirakan menunjukkan perbaikan tipis dibandingkan bulan sebelumnya. 

Adapun Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan sejumlah saham untuk perdagangan hari ini, di antaranya adalah PT PP Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Kemudian PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62