Jakarta – Ajaib Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dalam rentang 6.935 hingga 6.990 pada hari ini (1/9).
“Pada perdagangan Kamis (31/8) IHSG ditutup turun tipis 0,19 persen atau minus 13,4 poin di level 6.953,26. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.935–6.990,” ucap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, dalam IHSG Daily Analysis di Jakarta, 1 September 2023.
Ratih melihat sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengumumkan Indonesia sebagai negara dengan inflasi yang terkendali, di mana inflasi Indonesia lebih rendah dari kebanyakan negara G20, Uni Eropa, bahkan Amerika Serikat (AS).
Baca juga: IHSG Sempat Sentuh Level 7.000, Ini 3 Sektor Pendongkraknya
“Seperti diketahui bahwa inflasi nasional pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen. Angka tersebut lebih rendah dari inflasi beberapa negara seperti India 7,44 persen, inflasi Inggris 6,8 persen, Jerman 6,1 persen, Italia 5,9 persen, dan Uni Eropa 5,3 persen,” imbuhnya.
Sehingga, hal tersebut dapat tercapai berkat kerja sama dan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BI dalam menjaga inflasi tetap terkendali
Sedangkan dari mancanegara, perekonomian di AS tumbuh secara tahunan pada kuartal II-2023 sebesar 2,1 persen, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tercatat tumbuh 2 persen.
Sementara dari Asia, Biro Statistik Nasional China (NBS) merilis data untuk composite PMI di China pada bulan Agustus 2023 naik tipis ke level 51,3 dari level terendahnya di bulan sebelumnya di level 51,1, dan merupakan level terendah selama 7 bulan beruntun.
Di sisi lain, NBS juga merilis data untuk PMI manufaktur naik dari level 49,3 pada Juli 2023 menjadi 49,7 di Agustus 2023, merupakan penurunan terendah sejak Maret 2023 akibat stimulus pemerintah China untuk meningkatkan konsumsi.
Adapun, Ajaib Sekuritas merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan hari ini, diantaranya MIDI, ADMR, dan AKRA.
MIDI
Buy: 436
TP: 450
Stop loss: < 426
Secara Teknikal MIDI berhasil reject pada area dynamic support dengan pergerakan saat ini bergerak di atas MA(50). Konfirmasi dari RSI yang mengarah ke atas serta adanya volume perdagangan di dua hari perdagangan terakhir menandakan potensi penguatan berlanjut.
MIDI berhasil membukukan penjualan Rp8,64 triliun sepanjang semester I-2023, naik 12,92 persen yoy. Sejalan dengan naiknya pendapatan, laba bersih MIDI meningkat 33,95 persen yoy menjadi Rp259,25 miliar. MIDI menyiapkan Capex jumbo untuk mendukung ekspansi gerai dengan target penambahan 700 gerai baru di tahun 2023.
ADMR
Buy: 1.360
TP: 1.400
Stop loss: < 1.330
ADMR strong uptrend di atas MA(5,20,100), disertai volume yang menguat cukup signifikan. MACD bar histogram di level positif dan stochastic bergerak naik.
Baca juga: Jumlah Investor Pasar Modal di Indonesia Masih Sedikit, BEI Ungkap Penyebabnya
Per Juni 2023 ADMR mencatat peningkatan produksi batubara 66 persen yoy menjadi 2,54 juta ton dari 1,53 juta ton. Volume penjualan ADMR juga naik 42 persen yoy menjadi 1,82 juta ton, dari 1,28 juta ton. Selain itu, ADMR direncanakan tengah mengincar tambang lithium untuk diakuisisi, mineral ini merupakan salah satu komponen utama pembuatan baterai.
AKRA
Buy: 1.400
TP: 1.445
Stop loss: < 1.365
Secara Teknikal, AKRA berada di trend kenaikan (uptrend) di atas MA 50 disertai volume perdagangan yang solid. Market interest akumulasi buy serta indikator RSI yang bergerak mengarah ke atas.
Proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) AKRA menggandeng perusahaan asing asal China, yakni Hebang yang menginvestasikan USD800 juta untuk membangun pabrik petrokimia.
AKRA juga diproyeksikan mencapai target penjualan lahan industri sebanyak 70 ha-75 ha yang akan menghasilkan pendapatan Rp1,8 triliun pada 2023. (*)
Editor: Galih Pratama