Jakarta – Ajaib Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dalam rentang 6.840 hingga 6.930 pada hari ini (15/8).
“Pada perdagangan Senin (14/8) IHSG ditutup menguat sebesar 0,44 persen atau naik 30,19 poin di level 6.910,17. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.840–6.930,” ucap Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, dalam IHSG Daily Analysis di Jakarta, 15 Agustus 2023.
Ratih menjelaskan, sentimen IHSG dari dalam negeri, yaitu terkait dengan kinerja APBN hingga Juli 2023 yang masih terjaga positif, hal itu tercermin dari surplus sebesar Rp153,5 triliun atau 0,72 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto).
“Dari sisi keseimbangan primer juga mencatat surplus sebesar Rp394,5 triliun. Realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.614,8 triliun atau 65,6 persen dari target penerimaan negara di tahun 2023 yang sebesar Rp2.463 triliun dan naik 4,1 persen dari periode yang sama tahun 2022,” imbuhnya.
Baca juga: Jaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal, OJK Terbitkan Aturan Baru, Ini Rinciannya
Sementara untuk belanja negara terealisasi Rp1.461,2 triliun atau tumbuh 1,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Pendapatan dan belanja negara tumbuh positif dan solid dalam menjaga pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan sentimen IHSG dari mancanegara, terkait harga produsen di Amerika Serikat (AS) yang naik 0,3 persen secara bulanan pada Juli 2023, kenaikan terbesar sejak Januari 2023 dan di atas perkiraan pasar 0,2 persen.
Kemudian dari Asia, People’s Bank of China (PBoC) atau Bank Sentral China mencatat penyaluran kredit baru dalam yuan hanya sebesar CNY345,9 miliar atau setara USD47,80 miliar pada Juli 2023, turun 89 persen dari Juni 2023 dan secara tahunan juga tercatat turun 49 persen yoy.
Angka tersebut merupakan level terendah sejak akhir 2009 dan jauh dari perkiraan pasar, PBoC juga telah memangkas suku bunga acuan kredit (LPR) satu tahun di bulan Juni 2023 sebesar 10 basis poin ke level 3,55 persen, ini pengurangan pertama dalam 10 bulan terakhir, namun masih belum dapat mendongkrak penyaluran kredit baru di China.
Adapun, Ajaib Sekuritas merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan hari ini, diantaranya ESSA, BUKA, dan BRIS.
Saham ESSA
Buy: 660
TP: 680
Stop loss: <645
Pergerakan ESSA telah breakout trendline bearish jangka panjang di atas MA-5 dan MA-20, berpotensi menjadi indikasi awal pembalikan arah trend, disusul penguatan dari sisi volume serta penguatan osilator pada area netral.
Keputusan Rusia untuk menarik partisipasi dalam inisiatif biji-bijian Black Sea Grain Initiative (BSGI) bisa memicu kenaikan harga komoditas pangan dunia. Kondisi ini bakal mendorong kenaikan harga amonia. Berdasarkan data, setiap kenaikan harga gandum sebesar 1 persen, harga amonia berpotensi naik mencapai 4 persen, dimana kondisi tersebut akan berimbas positif terhadap saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).
Saham BUKA
Buy: 236
TP: 244
Stop loss: <230
Secara teknikal BUKA dalam trend bullish jangka pendek, harga berhasil break diatas MA (5,20,50) dengan melanjutkan scenario Doji candle 2 perdagangan terakhir. hal ini juga tercermin dari pergerakan volume yang solid di atas avg 10 hari. Dari sisi oscillator bergerak menguat dalam zona netral.
Baca juga: Kinerja Melempem, Begini Proyeksi Pergerakan Saham Emiten BUMN Karya hingga Akhir 2023
Pada kuartal II-2023, laporan keuangan BUKA tercatat positif setelah mengalami rugi bersih pada kuartal sebelumnya. Dari sisi penjualan/pendapatan usaha tercatat senilai Rp1,17 triliun atau tumbuh 17 persen qoq, Dari sisi bottom line, BUKA membukukan laba bersih mencapai Rp616 miliar pada kuartal II-2023.
Saham BRIS
Buy: 1685
TP: 1735
Stop loss: <1655
BRIS bergerak sideways secara medium term, harga kembali breakout pergerakan rata-rata MA (5,20,50) di dukung oleh penguatan dari sisi volume serta starting up dari oscillator pada area jenuh jual.
(BRIS) atau BSI menyampaikan keterbukaan informasi terbaru terkait proses penyusunan laporan keuangan semester I-2023 dari perseroan dan menyampaikan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum atas (PMHMETD I). Dengan jumlah hasil penawaran umum Rp4,99 triliun dan biaya penawaran umum Rp62,3 miliar. Sehingga hasil bersihnya Rp4,93 triliun. Rencana penggunaan dana adalah untuk penyaluran pembiayaan senilai Rp4,93 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra