Poin Penting
- IHSG ditutup menguat 0,30 persen ke level 8.123,24 pada 29 September 2025, meski beberapa indeks seperti LQ45 dan IDX30 melemah.
- Mayoritas sektor mencatatkan kenaikan, dipimpin sektor bahan baku (+4,53 persen) dan properti (+2,81 persen).
- Saham paling aktif dan menguat antara lain MLPL, BRMS, dan TINS; sementara WIIM, SHIP, dan DSSA jadi top losers.
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin, 29 September 2025, masih mampu ditutup di zona hijau ke posisi 8.123,24 atau menguat 0,30 persen dari level 8.099,33.
Berdasarkan data RTI Business, sebanyak 289 saham terkoreksi, 392 saham menguat, dan 117 saham tetap tidak berubah. Total transaksi mencapai Rp24,06 triliun, dengan volume perdagangan sebesar 50,45 miliar lembar saham dan frekuensi sebanyak 2,66 juta kali.
Meski demikian, beberapa indeks dalam negeri justru mengalami penurunan. IDX30 melemah 0,07 persen ke level 421,21, LQ45 turun tipis 0,02 persen ke 802,44, dan Sri-Kehati terkoreksi 0,33 persen ke 368,92. Sementara itu, indeks JII naik signifikan 1,17 persen ke posisi 557,00.
Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke Posisi 8.146
Mayoritas sektor mencatatkan penguatan. Sektor bahan baku memimpin dengan kenaikan 4,53 persen, disusul sektor properti 2,81 persen, infrastruktur 1,11 persen, siklikal 1,00 persen, keuangan 0,77 persen, kesehatan 0,42 persen, dan transportasi 0,07 persen.
Sedangkan, sektor lainnya mengalami tekanan. Sektor teknologi turun paling dalam sebesar 2,74 persen, diikuti sektor industri 0,39 persen, energi 0,23 persen, dan non-siklikal 0,16 persen.
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Timah Tbk (TINS).
Sedangkan saham top losers adalah PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP), dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA).
Baca juga: Awal Pekan Cerah, IHSG Dibuka Menguat ke Posisi 8.144
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). (*)
Editor: Yulian Saputra










