IHPB September 2023 Naik 3,28 Persen, Sektor Ini Tertinggi

IHPB September 2023 Naik 3,28 Persen, Sektor Ini Tertinggi

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) secara umum nasional mengalami peningkatan sebesar 0,43 persen pada September 2023.

Adapun, tingkat IHPB tahun ke tahun (September 2023 terhadap September 2022) sebesar 3,28 persen dan IHPB tahun kalender (September 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 2,27 persen.

“Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,03 persen mtm. Kemudian, sektor pertanian serta sektor industri masing-masing naik sebesar 0,30 persen dan 0,46 persen,” ujar Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BPS, Senin, 2 Oktober 2023. 

Baca juga: Inflasi Sentuh 0,19 Persen di September 2023, Kelompok Ini jadi Penyumbang

Sedangkan, IHPB konstruksi pada September 2023 mengalami inflasi sebesar 0,46 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Adapun, tingkat IHPB kontruksi tahun ke tahun (September 2023 terhadap September 2022) sebesar 1,32 persen dan IHPB konstruksi tahun kalender (September 2023 terhadap Desember 2022) terjadi inflasi sebesar 0,32 persen.

“Pada September 2023 secara bulanan sebagian kelompok jenis bangunan mengalami inflasi, kecuali kelompok bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, serta kelompok bangunan pekerjaan umum untuk pertanian, serta kelompok bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi,” jelasnya.

Dia merinci, inflasi tertinggi IHPB bangunan/konstruksi didorong oleh kelompok bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan sebesar 1,18 persen mtm. Kemudian disusul dengan kelompok bangunan lainnya sebesar 0,40 persen.

Baca juga: Harga Beras Terus Melonjak, BPS Ungkap Biang Keroknya

“Komoditas bahan bangunan yang mengalami perubahan indeks harga pada September 2023 antara lain, solar naik sebesar 8,83 persen dengan andil 0,49 persen. Kemudian, pasir 0,27 persen dengan andil 0,03 persen, serta batu split 0,41 persen dengan andil 0,02 persen,” ungkapnya.

Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan yaitu besi beton -0,37 persen dengan andil -0,04 persen, semen turun -0,02 persen dengan andil -0,03 persen, serta rangka atap baja -0,78 persen dengan andil -0,02 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News