Jakarta – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI ), Prof Zubairi Djoerban mengingatkan kepada penyelenggara sekolah maupun para orang tua murid untuk sangat ketat menjaga protokol kesehatan (Prokes) bilamana ingin kegiatan belajar mengajar sekolah dibuka untuk tatap muka pada 2021 mendatang.
Terlebih, saat ini dunia harus menghadapi varian virus covid baru asal Inggris berkode B117 atau disebut VUI202012/01 (Variant Under Investigation).
“Kembali untuk penerapan di Indonesia, kita (positivity rate) di atas 10%, harus hati-hati buka sekolah. Jadi mohon diperhatikan jika terpaksa dibuka maka harus monitor sangat amat ketat dan kalau perlu kebijakannya disesuaikan,” kata Zubairi melalui video conference di Jakarta, Selasa 29 Desember 2020.
Sebagai informasi saja, berdasarkan data Satgas Covid-19, angka positivity rate Indonesia kini berada pada angka 18,26% per 14 Desember hingga 20 Desember 2020. Angka tersebut sudah lebih dari 3 kali lipat dari ketetapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5%.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memperbolehkan pembukaan kegiatan belajar mengajar di sekolah pada semua zona mulai Januari 2021. Namun Mendikbud Nadiem menyerahkan keputusan pembukaan sekolah kepada pemerintah daerah, pihak sekolah, serta orang tua murid. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More