Jakarta– Kerja sama masyarakat diperlukan agar tidak mempersulit penanganan Covid-19 bagi tenaga kesehatan (nakes), terutama pada proses testing dan tracing. Kedua proses ini sangat penting untuk mengidentifikasi sebaran Covid-19 yang memiliki tingkat penularan tinggi.
Dr. Daeng M. Faqih, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia mengimbau masyarakat agar tidak menolak proses testing dan pelacakan (tracing) Covid-19 yang dilakukan oleh Satgas Covid-19. Ia meminta semua pihak agar berkomitmen dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak), terutama pimpinan masyarakat yang menjadi panutan.
“Mohon bantuan kesadaran dan kerja samanya kepada seluruh masyarakat pada saat ada proses testing dan tracing. Dengan kooperasi, pengendalian Covid akan semakin baik. Kalau masyarakat tidak kooperatif, kami khawatir Covid tidak akan usai dan akan terus meluas,” ujar Daeng pada talkshow virtual yang disiarkan melalui kanal YouTube, BNPB Indonesia, 30 November 2020.
Lebih jauh, Daeng mengungkapkan kekhawatiranya apabila angka tenaga kesehatan yang meninggal semakin tinggi akibat penularan yang terus menerus. Menurutnya, saat ini sudah ada 180 dokter dan 114 perawat yang gugur akibat Covid-19. Ia tak ingin angka ini terus bertambah akibat angka penularan yang terus meluas, sehingga ia meminta masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
“Salah satu penyebab banyaknya dokter yang gugur, karena penyebaran Covid-19 di masyarakat terjadi terus menerus. Untuk itu, semua masyarakat harus berkomitmen. Cukup disiplin saja terhadap protokol kesehatan 3M dan kooperatif dalam testing dan tracing. Kalau tidak dilakukan, kasus aktif akan susah melandai, jelasnya. (*) Evan Yulian Philaret