Jakarta – Menginjak usia ke-51 tahun, PT Jamkrindo berkomitmen untuk terus mencatatkan kinerja gemilang dan tumbuh berkelanjutan. Kinerja bisnis yang optimal diperlukan sehingga Jamkrindo dapat mengemban amanah untuk mengawal usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bertahan di tengah situasi pandemi akibat Covid-19.
Direktur utama PT Jamkrindo, Putrama Wahju Setyawan mengatakan butuh komitmen yang kuat dari seluruh insan Jamkrindo agar perusahaan dapat mencatatkan kinerja yang optimal di tahun-tahun mendatang.
“Bisnis terbuka lebar. Tinggal bagaimana kita mengelola perusahaan yang kita cintai ini dengan tata kelola yang baik dengan manajemen resiko yang kuat sehingga harapan untuk tumbuh berkelanjutan dapat terjaga,” ujarnya dalam acara Kick-off HUT ke-51 PT Jamkrindo, Jakarta, 30 April 2021.
Putrama juga mengatakan, saat ini PT Jamkrindo terus memperkuat fondasi-fondasi perusahaan agar dapat menghadapi tantangan bisnis di situasi ekonomi yang masih berada dalam masa pemulihan.
“Selain tata kelola dan manajemen resiko yang kuat, budaya kerja, IT yang handal dan kapabilitas SDM yang mumpuni menjadi prasyarat mutlak, menjadi fondasi kita untuk dapat tumbuh berkelanjutan,” ujarnya.
Rangkaian HUT ke-51 Jamkrindo kali ini memiliki tema “UMKM Bangkit dengan semangat berkolaborasi.” Tema ini memiliki makna Jamkrindo senantiasa hadir untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melindungi mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya dalam di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Pemulihan ekonomi nasional sangat bergantung pada UMKM ini dapat bangkit kembali mengingat sebagian besar pelaku ekonomi di Indonesia adalah UMKM,” ujar Putrama.
Hingga awal tahun 2021, PT Jamkrindo bersama anak usahanya. PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar), telah melakukan penjaminan terhadap 798.192 debitur Kredit Modal Kerja (KMK) program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Perusahaan telah merealisasikan penjaminan PEN sebesar Rp12,85 triliun. Rinciannya, Jamkrindo sebesar Rp9,07 triliun dan Jamsyar mencapai Rp3,78 triliun. (*) Dicky F. Maulana
Editor: Rezkiana Np