Jakarta – Produsen lensa asal Jepang, HOYA konsisten menjadi pemain di industri kaca mata selama lebih dari 8 dekade.
Perusahaan ini telah memasok lensa di 52 negara dengan jaringan lebih dari 18.000 karyawan dan 45 laboratorium di seluruh dunia.
Indonesia sendiri menjadi salah satu negara ekspansi produk HOYA sejak 2017 melalui PT Hoya Lens Indonesia.
Managing Director HOYA Lens Indonesia Dodi Rukminto mengatakan, melalui HOYA Vision Care, pihaknya menekankan pentingnya menjaga kesehatan mata, terutama bagi para pekerja kantoran dan professional dengan aktivitas digital tinggi, yang setiap hari bergantung pada penglihatan mereka untuk berprestasi.
Menurutnya, di tengah kesibukan dan tuntutan pekerjaan, sedikit yang menyadari bahwa mata mereka mulai kehilangan kemampuan fokus, terutama saat melihat objek dekat.
Bahkan, saat memasuki usia pertengahan 30 hingga menjelang 40. Perubahan ini, kata dia, adalah hal alami yang menandai awal dari presbiopia dini atau pre-presbiopia, kondisi di mana mata mulai kesulitan fokus dari penglihatan jarak jauh ke dekat.
“Tanpa disadari, bisa jadi kita sudah mulai mengalami tanda-tanda awal perubahan penglihatan, atau bahkan orang terdekat kita yang ternyata mengalaminya,” jelasnya.
Baca juga : Xavier Marks Lanjutkan Ekspansi ke Jepang dan Malaysia
Ia menjelaskan, tanda-tanda tersebut ditandai dengan dengan tulisan di handphone yang mulai tampak buram, atau mata yang cepat lelah setelah lama menatap layar.
“Namun banyak yang tidak menyadarinya, atau enggan memakai kacamata karena takut terlihat ‘tua’. Padahal, mata yang lelah dan tidak fokus dapat berdampak langsung pada konsentrasi, produktivitas, dan kualitas kerja,” bebernya.
Jawab Kebutuhan Pasar
Dodi menuturkan, saat ini pilihan solusi penglihatan yang ada di pasaran Indonesia belum sepenuhnya menjawab kebutuhan kelompok usia dewasa produktif (35-45 tahun).
Menurutnya, kaca mata minus hanya dapat membantu koreksi penglihatan jauh, kaca mata baca hanya dapat membantu untuk aktivitas dekat, sementara lensa progresif sering dianggap sulit untuk diadaptasi bagi mereka yang baru mulai mengalami perubahan fokus. Akibatnya, banyak orang memilih menunda, meskipun kualitas penglihatannya sudah mulai menurun.
Baca juga : Ekspansi Jaringan Distribusi, Aqua Elektronik Gandeng Pesona Mitratama Indonesia
Melihat kesenjangan ini, HOYA Vision Care terus berupaya memahami kebutuhan penglihatan di era modern dan tengah menyiapkan lensa kacamata inovasi terbaru yang dirancang khusus bagi generasi profesional aktif usia dewasa produktif (35-45 tahun) untuk membantu mereka tetap fokus, nyaman, dan percaya diri dalam setiap aktivitas kerja.
Menjelang peluncuran inovasi ini, HOYA mengajak masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan momentum World Sight Day dengan langkah sederhana namun berarti, periksakan mata secara rutin dan konsultasikan kebutuhan penglihatan optimalmu di optik rekanan HOYA.
“Karena mata yang sehat bukan hanya soal melihat dengan jelas, tapi juga tentang menjaga performa, kenyamanan, dan kualitas hidup di usia produktif,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama









