Jakarta–Home Credit Indonesia (Home Credit) membukukan pembiayaan sebesar Rp702 miliar pada paruh pertama 2016. Angka pembiayaan tersebut naik tiga kali lipat dari periode periode sama 2015 yang sekitar Rp200 miliar.
Dari total pembiayaan yang dsalurkan sepanjang Semester I tersebut, 80%-nya merupakan pembiayaan untuk segmen mobile phone.
“Hingga paruh pertama 2016, pertumbuhan kami diatas target yang ditetapkan perusahaan. Pertumbuhan yang pesat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya momentum Ramadhan dan Lebaran,” ujar Jaroslav Gaisler, CEO Home Credit di Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016.
Jaroslav menambahkan, hanya dalam 14 hari dalam momentum Ramadhan, total pembiayaan yang disalurkan Home Credit naik tiga kali lipat. Selain momentum Ramadhan, pertumbuhan yang signifikan tersebut juga dipengaruhi oleh peningkatan sistem dan proses yang dilakukan di internal.
Dari sisi sistem misalnya, Home Credit terus memperbaruhi website yang mereka miliki. Menurut Jaroslav, website dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan nasabah dalam melakukan proses pembiayaan hingga mencari lokasi store yang bekerja sama dengan Home Credit. Dalam hal proses, Home Credit menjanjikan proses aplikasi pembiayaan hanya dalam 10 menit.
“Pembukaan berbagai kantor di beberapa kota dan penambahan sales point juga mempengaruhi pertumbuhan tersebut,” imbuh Jaroslav.
Pada kuartal I lalu, Home Credit meluaskan layanan mereka ke dua kota, yakni Semarang dan Yogyakarta. Di dua kota tersebut, Home Credit memiliki sebanyak 85 titik penjualan. Sampai semester I, total titik penjualan yang mereka miliki sebanyak 2.700 lokasi. Itu artinya, ada penambahan 1.000 titik penjualan baru dari akhir 2015 yang diposisi 1.700 titik penjualan.
Penambahan jaringan tersebut juga berpengaruh pada jumlah konsumen yang dimiliki oleh Home Credit. Dalam enam bulan pertama 2016, Home Credit berhasil menambah jumlah konsumen baru sebanyak 250.000 konsumen. Hingga hari ini, telah ada 520.000 konsumen yang telah dilayani.
“Dengan pencapaian tersebut kami optimis bisa mencapai target Rp1,5 ttiliun sampai akhir tahun nanti,” tandas Jaroslav. (*) Novita Adi Wibawanti
Editor: Paulus Yoga