Direktur Indef, Enny Sri Hartati mengungkapkan fokus utama holding sendiri pada dasarnya menguatkan perbankan kita, khususnya BUMN dalam persaingan di Asia, bahkan bisa di dunia dari sisi Aset. Tetapi hal tersebut dinilai belum bisa menjamin perbankan kita bisa bersaing dengan bank di luar.
Baca juga: Holding BUMN, Rebutan Apa Lagi?
Pasalnya perhatian pemerintah terhadap kebijakan perbankan di Indonesia belum jelas arahnya, terlebih setelah munculnya pengelompokkan bank sepeeti Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1-4. Padahal kala itu sudah ada Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan ke depan.
“Jadi pemerintah harus jelas dulu ke depan fokus perbankan kita mau dibuat seperti apa? Misalnya mau dibuat bank khusus, seperti BTN mau dikhususkan bank KPR, BRI di KUR. Nah Mandiri dan BNI ini belum jelas mau diapakan,” kata Enny kepada Infobank, Rabu, 1 Maret 2017. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More