Direktur Indef, Enny Sri Hartati mengungkapkan fokus utama holding sendiri pada dasarnya menguatkan perbankan kita, khususnya BUMN dalam persaingan di Asia, bahkan bisa di dunia dari sisi Aset. Tetapi hal tersebut dinilai belum bisa menjamin perbankan kita bisa bersaing dengan bank di luar.
Baca juga: Holding BUMN, Rebutan Apa Lagi?
Pasalnya perhatian pemerintah terhadap kebijakan perbankan di Indonesia belum jelas arahnya, terlebih setelah munculnya pengelompokkan bank sepeeti Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1-4. Padahal kala itu sudah ada Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan ke depan.
“Jadi pemerintah harus jelas dulu ke depan fokus perbankan kita mau dibuat seperti apa? Misalnya mau dibuat bank khusus, seperti BTN mau dikhususkan bank KPR, BRI di KUR. Nah Mandiri dan BNI ini belum jelas mau diapakan,” kata Enny kepada Infobank, Rabu, 1 Maret 2017. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More