Jakarta – Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengungkapkan momen Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bisa berdapak positif terhadap pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) di Tanah Air. Sepanjang stabilitas politik juga bisa terjaga.
Dia menjelaskan, secara historis, momen pemilu atau pemilihan presiden (Pilres) dan pemilihan legislatif (Pileg) berkontribusi pada pertumbuhan PDB riil pada 1-3 kuartal sebelum dan sesudah pesta demokrasi rakyat.
Baca juga: Mengukur Efek Pemilu 2024 Terhadap Pasar Modal RI, Positif atau Negatif?
“Untuk aktivitas pemilu pilpres, pileg baik dari sisi pertumbuhan RDB riil, kita hitung 1-3 kuartal sebelum dan sesudahnya biasanya terkonfirmasi beberapa komponen PDB kita naik,” ucap Susiwijono dalam Economic Outlook 2024, Kamis 25 Januari 2024.
Adapun, pertumbuhan tersebut akan didorong oleh konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) untuk persiapan pemilu.
“Siklusnya pemilu ini nanti pasti akan tinggi di LNPRT kita karena ini lembaga non profit melayani rumah tangga, kebanyakan organisasi masa dan parpol disana walaupun share-nya kecil,” ungkapnya.
Baca juga: Investasi Asing Diproyeksi Merosot di Tahun Politik, Ini yang Perlu Dilakukan Pemerintah
Selain itu, uang beredar dalam arti luas (M2) juga akan tumbuh di momen pemilu. Data dari Bank Indonesia (BI) per Desember 2023 meningkat menjad Rp8.824,7 triliun, tumbuh 3,5 persen yoy lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 3,3 persen yoy.
“Dari ukuran money supply kita, M2 berarti sudah memperhitungkan tabungan, deposito dan dana pasar uang di M2, itu juga confirm pada siklus 5 tahunan memasuki tahapan pemilu dan setelahnya justru sangat positif terhadap ekonomi kita,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama