Jakarta– Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia (BI) mencatat, bahwa hingga minggu keempat Juni 2020, Indeks Harga Konsumen (IHK) menunjukkan deflasi sebesar 0,01% (mtm), atau lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo dikutip dalam keterangan resminya, di Jakarta, Jumat 25 Juni 2020 mengatakan, dengan perkembangan tersebut perkiraan inflasi Juni 2020 secara tahun kalender sebesar 0,90% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,76% (yoy).
“Penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari berasal dari komoditas bawang putih sebesar -0,04% (mtm),” kata Perry.
Lebih lanjut Perry menambahkan, deflasi juga terjadi pada komoditas cabai merah, jeruk dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar -0,03% (mtm). Selain itu deflasi juga terjadi pada cabai rawit, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta minyak goreng sebesar -0,01% (mtm).
Sementara itu, komoditas utama yang masih menyumbang inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 0,13% (mtm), telur ayam ras sebesar 0,05% (mtm), dan tomat sebesar 0,01% (mtm).
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan Mei 2020 sebesar 0,07% MoM. Dengan posisi ini, inflasi dari awal Januari 2020 hingga Mei 2020 tercatat sebesar 0,90% ytd dan secara tahunan sebesar 2,19% yoy. Penerapan PSBB dibeberapa wilayah disebut sebagai penyebab inflasi yang rendah. (*)
Editor: Rezkiana Np