Jakarta-PT Bank Central Asia Tbk (BCA) hingga kuartal III-2018 telah berhasil membukukan laba sebesar Rp 18,5 triliun. Realisasi laba tersebut tercatat tumbuh 9,9% secara tahunan atau year on year (yoy). Tercatat laba periode yang sama pada tahun sebelumnya hanya sebesar Rp16,8 triliun.
Wakil Presiden Direktur BCA Eugene K. Galbraith menyebut, peningkatan laba tersebut lebih ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar Rp45,9 triliun dan pendapatan operasional yang sebesar Rp 41,7 triliun atau tumbuh 10,1% yoy.
“BCA secara konsisten menerapkan praktik kehati-hatian dan mencermati kondisi perekonomian guna menjaga keberlangsungan kinerja bisnisnya ,” kata Eugene K. Galbraith di Hotel Kempinski Jakarta, Kamis 25 Oktober 2018.
BCA terus memperkuat bisnis inti dalam perbankan transaksi untuk mendukung pertumbuhan CASA yang solid. CASA tercatat meningkat 11,4% YoY menjadi Rp 476,8 triliun dan tetap merupakan porsi utama dana pihak ketiga yaitu sebesar 77,7% pada akhir September 2018.
Dalam komposisi CASA, dana giro tercatat juga tumbuh 12,7% YoY menjadi Rp 163,1 triliun, sementara dana tabungan meningkat 10,8% YoY mencapai Rp 313,7 triliun. Adapun dana deposito tercatat sebesar Rp 137,1 triliun atau turun 6,4% YoY. Pada akhir September 2018, keseluruhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 6,9% Y0Y, menjadi Rp 613,9 triliun.
“Meskipun mengalami penurunan secara YoY, dana deposito kembali mengalami peningkatan sejak Maret 2018 sejalan dengan tren kenaikan suku bunga deposito,” tutup Sekertaris Perusahaan BCA, Jan Hendra. (*)