Jakarta–PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar Rp32,2 triliun sampai dengan Juli 2016 , atau tumbuh 8,1% jika dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama.
“Hingga Juli naik 8,1%. Tahun sebelumnya sebesar Rp29,8 triliun. Untuk rasio NPL untuk pembiayaan di segmen ini relatif terjaga baik di kisaran 2%,” ujar Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 29 Agustus 2016.
Ke depan, kata dia, perseroan terus mendorong pertumbuhan bisnis KPR untuk mendukung masyarakat dalam memiliki hunian yang diinginkan. Pihaknya tetap optimis dengan pertumbuhan bisnis di sektor KPR, meskipun persaingan di antara pelaku pasar semakin ketat
Keyakinannya akan pertumbuhan bisnis di segmen KPR ini, sejalan dengan perkembangan yang positif dari sisi regulasi, yaitu dengan akan diimplementasikannya relaksasi kebijakan pembiayaan KPR, dan program amnesti pajak yang diyakini juga akan berdampak positif pada perkembangan ekonomi nasional. “Kami berharap penyaluran KPR kami dapat tumbuh secara signifikan pada tahun ini,” ucap Tardi.
Oleh sebab itu, kata dia, perseroan terus melakukan inovasi produk KPR, seperti melalui program suku bunga efektif 8,5% fixed 5 tahun yang ditawarkan sepanjang 2016 ini. Di mana program ini berlaku untuk Nasabah Utama Bank Mandiri serta Nasabah yang membeli properti melalui Pengembang serta Agen Properti Rekanan Unggulan Bank Mandiri.
Di samping itu, katanya, perseroan juga terus memperkuat kerjasama dengan mitra pengembang dan agen penjual, baik secara kualitas maupun kuantitas. Tercatat, sebanyak lebih dari 800 proyek pengembang dan 600 kantor agen penjual saat ini merupakan mitra perseroan dalam bisnis penyaluran KPR.
Sedangkan dalam penguatan kualitas kerjasama, Tardi menambahkan, dilakukan melalui penyelenggaraan seminar properti kepada mitra pengembang serta agen penjual untuk mengetahui perkembangan ekonomi Indonesia terkini, khususnya yang terkait dengan properti.
“Melalui seminar properti ini, kami berharap dapat menumbuhkan optimisme mitra pengembang dan agen perumahan sehingga bisa bersama-sama mengembangkan industri properti nasional,” kata Tardi. (*)
Editor: Paulus Yoga