Jakarta – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) mencatatkan kinerja luar biasa sepanjang 2018. Perusahaan financial technology (fintek) sektor peer to peer (P2P) lending ini meraih peningkatkan tajam, baik dari sisi jumlah mitra maupun total dana yang disalurkan.
Per 11 Desember 2018, total pembiayaan yang sudah disalurkan oleh Amartha sejak pertama berdiri pada 2010 mencapai Rp705,38 miliar. Angka ini meningkat signifikan di mana per 2017 total dana yang disalurkan baru Rp200 miliar. Dari jumlah peminjam, sekarang Amartha sudah melayani lebih dari 160 ribu perempuan pelaku usaha mikro.
“Dari sisi kualitas, kami bisa menjaga dengan baik. Saat ini non performing loan (NPL) masih di bawah 1%. Itu pun bukan benar-benar kredit macet ya, cuma waktu pelunasan atau pembayaran sedikit terlambat. Ketepatan waktu pembayaran di kami masih di atas 97%,” terang founder sekaligus CEO PT Amartha Mikro Fintek Andi Taufan Garuda Putra di Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018.
Saat ini, Amartha, kata Taufan sudah melayani nasabah di 2.500 desa yang tersebar di 35 kota dan kabupaten.
Mayoritas memang masih di pulau Jawa. Tahun depan, Amartha berkeinginan meraih jangkuan yang lebih jauh, ke luar pulau Jawa, termasuk Indonesia bagian timur.
Fintek ini fokus menyalurkan pembiayaan produktif kepada kaum perempuan yang bergerak di sektor UMKM.
“Ketika kita melakukan pembiayaan pada UMKM, kita bisa berkontribusi bagi kesejahteraan keluarga mereka. Jadi setiap pembiayaan yang disalurkan bisa jadi sarana mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. kami juga ingin memastikan bahwa mitra kami bisa mendapatkan bantuan yang berkelanjutan untuk mengembangkan usaha mereka,” imbuhnya.
Hingga saat ini, Amartha sudah memiliki sekitar 60 ribu investor atau lender. Beberapa institusi keuangan juga sudah bekerja sama dengan Amartha. Di antaranya Permata Bank, Bank Mandiri, dan Bank Ganesha. Komposisi antara pendanaan dari investor retail dan institusi sekitar 75 : 25. (Ari AS)