Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan penguatan nilai tukar rupiah yang didukung oleh kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang membaik. Tecatat pada 22 Januari 2020, rupiah menguat 1,74 persen (ptp) dibandingkan dengan level akhir Desember 2019.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, perkembangan ini melanjutkan penguatan pada 2019 yang tercatat 3,58 persen (ptp) atau 0,76 persen secara rerata. “Penguatan rupiah didorong pasokan valas dari para eksportir serta aliran masuk modal asing yang tetap berlanjut,” kata Perry di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020.
Ia memperkirakan, NPI triwulan IV 2019 akan terus membaik sehingga menopang ketahanan sektor eksternal. NPI yang membaik ditopang naiknya aliran masuk modal asing dan terkendalinya defisit transaksi berjalan. Aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik pada triwulan IV 2019 tercatat neto US$6,36 miliar, lebih tinggi dari perkembangan triwulan III 2019 sebesar neto US$4,88 miliar.
Tak hanya itu, penguatan Rupiah juga didorong pasokan valas dari para eksportir serta aliran masuk modal asing yang tetap berlanjut. Hal tersebut juga sejalan dengan prospek ekonomi Indonesia yang tetap terjaga, daya tarik pasar keuangan domestik yang tetap besar, dan ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda.
“Bank Indonesia memandang bahwa penguatan nilai tukar rupiah sejalan dengan kondisi fundamental, semakin baiknya mekanisme pasar dan keyakinan para pelaku pasar terhadap kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan pemerintah,” ucap Perry.
Perry juga mengatakan, struktur pasar valas terlihat semakin kuat yang ditandai dengan meningkatnya volume transaksi dan kuotasi yang lebih efisien, serta makin berkembangnya pasar DNDF yang kemudian mendukung peningkatan efisiensi pasar valas.
Ke depan, BI memandang nilai tukar Rupiah tetap stabil sesuai dengan fundamentalnya dan mekanisme pasar yang terjaga. Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, baik pasar uang maupun pasar valas.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (23/1) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.626/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp13.678/US$ pada perdagangan kemarin (22/1). (*)
Editor: Rezkiana Np