Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow) selama tahun berjalan (year to date/ytd) hingga akhir Agustus ini telah mencapai Rp180,7 triliun, yang tercatat masuk melalui berbagai instrumen pasar keuangan.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Jakarta. Menurutnya, seluruh instrumen pasar keuangan dalam negeri terus mengalami peningkatan arus modal masuk.
“Ada penigkatan dari seminggu sebelumnya menunjukan ada kenaikan aliran modal asing totalnya naik Rp3,2 triliun di saham dimana Surat Berharga Negara (SBN) juga naik Rp4,1 triliun,” kata Perry, Jumat 30 Agustus 2019.
Lebih rinci lagi Perry menjelaskan, aliran modal Rp180,7 triliun tersebut masuk melalui berbagai instrumen yakni Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp118,9 triliun dan melalui pasar saham sebesar Rp60,7 triliun.
Perry juga menilai, kepercayaan pasar terhadap Indonesia juga membaik dengan menurunnya Credit Default Swap (CDS) atau indeks persepsi risiko investasi milik Indonesia.
“Premi resiko turun dari CDS Indonesia 5 tahun menjadi 90,4 bps atau 0,90 bps lebih rendah dari minggu sebelumnya yang 91 bps. Ini meunjukkan confidence ke Indonesia baik,” tambah Perry.
Lebih lanjut dirinya berharap, ke depan aliran modal asing yang masuk tersebut dapat mendorong stabilitas perekonomian nasional dan akan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. (*)
Editor: Rezkiana Np