Moneter dan Fiskal

Hingga Agustus, Defisit Anggaran Sentuh Rp224,3 Triliun

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, posisi defisit anggaran hingga akhir Agustus berada di kisaran Rp224,3 triliun, atau 1,65 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Dengan posisi tersebut maka defisit anggaran nasional masih tergolong aman.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, posisi defisit anggaran pada akhir tahun lalu, mencapai Rp261,47 triliun atau 2,09 persen terhadap PDB. Dengan demikian, posisi defisit anggaran pada Agustus tahun ini, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Performance APBN berjalan secara bertahap, sehingga yang disampaikan akan meningkatkan kredibilitas APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),” Sri Mulyani di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis, 7 September 2017

Defisit anggaran hingga Agustus tahun ini berasal dari penerimaan pajak yang mencapai Rp780 triliun atau 53 persen dari target penerimaan, dan serapan belanja hingga akhir Agustus yang mencapai Rp695,6 triliun atau 50,9 persen dari target yang ditetapkan dalam kas keuangan negara.

Sementara itu, kata dia, penerimaan perpajakan hingga akhir Agustus tahun ini mencapai Rp755,8 triliun, atau 52,6 persen dari target. Menurut dia, realisasi penerimaan perpajakan tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.

“Memang pertumbuhannya cukup baik, melihat secara yoy. Kami akan mengatakan, tiap bulan kami lakukan evaluasi penerimaan perpajakan kita dan melakukan penyisiran ekstra effort,” ucapnya.

Selanjutnya, dari sisi belanja negara juga mengalami peningkatan bila dibandingkan Agustus pada periode yang sama tahun lalu. Pada periode yang sama tahun lalu, lanjut dia, posisi belanja pemerintah hanya mencapai Rp644,7 triliun, atau 49,3 persen dari target yang ditetapkan.

“Belanja transfer daerah akhir Agustus telah dibelanjakan Rp502,6 triliun, atau 65,6 persen. Posisi tahun lalu Rp490,2 triliun atau 63,2 persen,” tutup Sri Mulyani. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Usai Caplok Permata Bank, Bangkok Bank Bakal Akuisisi Bank RI Lagi?

Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More

3 mins ago

PLN Butuh Dana Rp11.160 Triliun untuk Capai NZE 2060

Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More

8 mins ago

Menilik Peluang Permata Bank Naik Kelas ke KBMI IV

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More

21 mins ago

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

58 mins ago

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

8 hours ago

Mandiri Sekuritas Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2025

Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More

17 hours ago