Jakarta – PT Hero Global Investment Tbk (HGII) pada hari ini (11/6) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Salah satu agendanya membahas terkait penggunaan laba bersih tahun buku 2024.
Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham HGII menyetujui pembagian dividen sebanyak Rp4,5 miliar, dengan nominal Rp0,7 per lembar saham. Jumlah dividen tersebut sekira 11,88 persen dari laba bersih 2024 yang sebesar Rp37,87 miliar.
Kemudian, sisa laba perseroan sebesar Rp33,76 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan. Perseroan juga mengalokasikan dana sebesar Rp100 juta sebagai dana cadangan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Baca juga: TBIG Tebar Dividen 80,01 Persen dari Laba Bersih, Segini Nilainya
Dalam kesempatan RUPST tersebut, perseroan juga membeberkan capain kinerja keuangan pada kuartal I 2025.
Direktur HGII, Hugo Feber Parluhutan Silalahi mengakui, pada tiga bulan pertama tahun 2025, kinerja perseroan mengalami penurunan.
“Ini terlihat dari laba kotor yang turun 8,76 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp17,4 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp19,0 miliar,” jelas Hugo dalam Paparan Publik di Jakarta, 11 Juni 2025.
Dia melanjutkan, kondisi tersebut dipicu oleh pos pendapatan bersih kuartal I 2025 yang mengalami penurunan sebanyak 14,39 persen yoy menjadi Rp6,9 miliar dari Rp8,0 miliar. Pendapatan operasional juga turun 7,1 persen menjadi Rp20,8 miliar dari Rp22,4 miliar.
“Secara keseluruhan, dari operating revenue, gross profit, dan net income mencerminkan stable performance yang konsisten. Karena di-support dengan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PAA yang berifat jangka panjang 20-25 tahun, hingga memastikan kami untuk memproleh arus income yang berkelanjutan ke depannya,” ucap Hugo.
Baca juga: Sinar Terang Mandiri (MINE) Tak Bagikan Dividen dari Laba 2024, Ini Alasannya
Sementara, dari sisi liabilitas perseroan masih mengalami tekanan. Ini seiring dengan pembayaran pinjaman bank, di mana dari total liabilitas HGII sekitar 50 persen merupakan pinjaman bank.
Meski demikian, pada 31 Maret 2025, fasilitas pinjaman perseroan untuk Parmonangan I telah lunas. Sehingga per 31 Maret 2025 pinjaman bank hanya satu fasilitas untuk Parmonangan II dengan outstanding sebesar Rp108 miliar.
Oleh karena itu, debt to equity rasio perseroan dalam posisi yang positif didukung oleh penurunan liabilitas dan ekuitas yang meningkat. Menutup kuartal I 2025, HGII mencatatkan jumlah aset perseroan telah mencapai Rp963,3 miliar. (*)
Editor: Galih Pratama










