Sepanjang tahun lalu, sebanyak 77% perusahaan BUMN telah berhasil membukukan laba dengan nilai mencapai Rp167 Triliun. Sementara 23% lagi masih tercatat rugi. Dwitya Putra
Jakarta–Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, mengumumkan laporan hasil pemeriksaannya pada kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun 2014 dengan opini wajar tanpa pengecualian.
Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Achsanul Qosasi mengatakan, penilaian ini patut diapresiasi dan ke depan BUMN harus lebih baik lagi.
Karena ia melihat sebanyak 77% perusahaan BUMN telah berhasil membukukan laba dengan nilai mencapai Rp167 Triliun. Sementara 23% lagi masih tercatat rugi.
“Ini harus ditingkatkan. Apalagi dari jumlah tersebut, sebanyak Rp37 triliun berasal dari laba Pertamina,” kata Achsanul di kantor kementrian BUMN Jakarta, Kamis, 13 Agustus 2015.
Achsanul pun mengimbau, perusahaan BUMN ke depan harus terus bersinergi satu sama lain untuk bisa tetap tumbuh dan hilangkan perselisihan sesama BUMN.
“Saat ini tolak ukur kesuksesan tidak hanya diukur hanya dari perolehan laba, tapi produktivitas dan kekompakan,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Menteri BUMN, Rini Soemarno menuturkan ikut senang dengan hasil ini. Hal ini menjadi bukti komunikasi BPK dan Kementerian terus terjalin, sehingga segala sesuatunya berjalan dengan baik.
Apa lagi keberadaan perusahaan plat merah ini untuk kepentingan bangsa, dan menjadi bagian mendorong masyarakat menjadi makmur.
“Saya harapkan 100 tahun ke depan BUMN masih bisa menjadi bagian dari masyarakat,” jelas Rini. (*)
@dwitya_putra14