Wina, Austria — Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia kembali mengikuti Sidang Sesi ke-63 Commission on Narcotic Drugs (CND) 2020, di Wina, Austria pada 2 – 6 Maret 2020.
Pada sidang kali ini, BNN menggelar pameran mengenai hasil dari upaya yang telah dilakukan oleh BNN di Indonesia terkait Program Alternative Development (AD) yang telah diilaksanakan di Indonesia, khususnya Program AD di Aceh.
Pameran tersebut dibuka oleh Kepala BNN RI Drs Heru Winarko, SH (Senin, 2/3/2020) yang turut dihadiri oleh Ambassador of the Republic of Indonesia Darmansyah Djumala, Prevention Section UNODC Anya, Project Manager of Project International Operation on NPS – INCB Fumio Ito, The IONICS Team Precursors Control Section Ahmed, Deputi Pemberdayaan Masyarakat, Kelompok Ahli BNN Ahwil Luthan, juga para pejabat utama BNN lainnya, dan dihadiri Kepala BNNP DKI Jakarta Kepala BNNP Jawa Tengah, Kepala BNNP Papua .
Pada pameran tersebut, BNN menghadirkan Kopi Arabica Gayo (Aceh), kerajinan tangan, kudapan dan produk lainnya yang merupakan hasil dari Upaya P4GN melalui Program Alternative Development di 654 Kawasan rawan narkoba yg menjadi target BNN di Indonesia khususnya Aceh.
Pameran tersebut belangsung di M02 Room, M Building, Vienna International Center, Wina, Austria. Pameran akan berlangsung selama 5 hari (tgl 2 – 6 Maret 2020)
BNN juga memperkenalkan Toko Stop Narkoba yang telah dilaunching pada Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang jatuh pada 26 Juni 2019. Kepala BNN, Komjen. Pol. Heru Winarko meresmikan website official TokoStopNarkoba.com bersama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
“Hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah selain untuk terus memberantas perederan narkoba, juga untuk memberikan kesempatan yang baru bagi korban narkoba untuk memperbaiki diri dan berkarya, sehat dan produktif tanpa narkoba,” tutur Heru dalam keterangannya yang diterima redaksi, Kamis (5/3/2020).
Melalui Deputi Dayamas, BNN terus berinisiatif untuk melakukan pembinaan terhadap para mantan pecandu, pengedar yang dapat dikembalikan kepada masyarakat dengan cara memberikan wadah pengembangan diri serta pelatihan untuk membangun kreatifitas warga binaan tersebut. (*)