News Update

Hartadinata Abadi (HRTA) Perpanjang Kredit Rp2,4 T dari Bank Mandiri untuk Gadai Emas

Jakarta – PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), emiten emas perhiasan dan logam mulia, memperpanjang perjanjian fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk memperkuat fondasi keuangan dan tata kelola perseroan.

Corporate Secretary HRTA, Ong Deny mengatakan, perpanjangan fasilitas ini merupakan kelanjutan dari dukungan pembiayaan yang sebelumnya diberikan kepada HRTA sebesar Rp2,4 triliun dan GHA yang menjalankan bisnis gadai emas senilai Rp300 miliar.

Dengan addendum ini, jangka waktu fasilitas kredit keduanya diperpanjang dari 23 Juli 2025 menjadi 23 Juli 2026, sehingga memberikan ruang lebih besar bagi Perseroan dalam mengelola kebutuhan modal kerja.

“Kepercayaan yang telah kembali diberikan oleh Bank Mandiri ini merupakan buah dari kinerja kami yang solid dan terus bertumbuh. Fasilitas kredit ini akan mendukung pengelolaan dan pelaksanaan strategi penguatan dan pertumbuhan usaha pada masa yang akan datang,” ujar Ong, dalam keterangannya, dikutip Senin, 28 Juli 2025.

Baca juga: Makin Silau! Bisnis Cicil dan Gadai Emas BSI Melesat 92,52 Persen

Ong juga menegaskan bahwa HRTA menunjukkan komitmen serius terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan sesuai dengan standar global.

Pada Mei 2025, HRTA telah berhasil menyelesaikan proses audit Responsible Gold Guidance (RGG) oleh auditor independen yang ditunjuk oleh London Bullion Market Association (LBMA). 

Hasil audit menyatakan bahwa HRTA telah memenuhi seluruh persyaratan RGG, menjadikannya satu langkah lebih dekat dalam memperoleh sertifikasi LBMA untuk fasilitas pemurnian emas (refinery) miliknya. Sertifikasi ini ditargetkan rampung sebelum akhir Desember 2025.

Baca juga: Emas Adalah Uang: Basel III, Bank Bulion, dan Kedaulatan Moneter Indonesia

Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto, menekankan bahwa pencapaian ini merupakan bagian penting dari visi jangka panjang Perseroan. 

“Kami percaya bahwa keberlanjutan bisnis tidak hanya dilihat dari sisi finansial, tapi juga dari integritas rantai pasok. Sertifikasi LBMA merupakan prioritas strategis yang mencerminkan komitmen kami terhadap praktik sourcing bahan baku yang bertanggung jawab,” ungkapnya.

Pertumbuhan Penjualan dan Target 2025

Dari sisi kinerja keuangan, hingga semester I-2025, perusahaan telah berhasil merealisasikan 56 persen dari target penjualan tahun 2025, meningkat sebesar 82 persen dibandingkan semester I-2024. Hal ini mencerminkan tingginya permintaan terhadap produk emas di pasar domestik.

Dukungan pembiayaan dari perbankan nasional seperti Bank Mandiri memberikan kepercayaan tambahan bagi HRTA dalam memperluas jangkauan bisnis dan menjaga likuiditas.

“Kemitraan berkelanjutan dengan institusi keuangan seperti Bank Mandiri menjadi fondasi penting dalam strategi pertumbuhan kami. Perpanjangan fasilitas ini akan mendukung operasional, khususnya di segmen gadai yang terus tumbuh,” tambah Sandra.

Baca juga: Petinggi Danantara Yakin IHSG Tembus 8.000 di HUT ke-80 RI, Ini Alasannya

Pihaknya pun menargetkan pendapatan sebesar Rp26,8 triliun, laba usaha senilai Rp1,45 triliun, dan laba bersih setelah pajak mencapai Rp602 miliar.

“Proyeksi ini disusun dengan mempertimbangkan tren industri emas yang dinamis, kondisi makroekonomi, serta efisiensi internal yang terus ditingkatkan,” bebernya.

Dengan kombinasi strategi keuangan yang solid, komitmen terhadap standar internasional, serta daya tanggap terhadap kebutuhan pasar, HRTA optimistis dapat menutup tahun 2025 dengan performa yang unggul dan berkelanjutan. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

40 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

50 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago