Hari Pertama PPKM Buat Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.125/US$

Hari Pertama PPKM Buat Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.125/US$

Jakarta – Dalam perdagangan sore hari ini (11/1) nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp14.125/US$, angka tersebut melemah 105 point dari penutupan sebelumnya (8/1) di level Rp14.020/US$.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat, atau yang saat ini disebut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang resmi dimulai hari ini cukup membuat sentimen negatif ke pasar.

Dirinya menilai, meski survey Bank Indonesia (BI) menyatakan Keyakinan Konsumen terhadap ekonomi Indonesia menguat pada bulan Desemer 2020 sebesar 96,5% yang bulan sebelumnya hanya 92%. Namun sentimen tersebut belum mendorong penguatan rupiah.

“Keyakinan konsumen yang membaik lebih didorong oleh menguatnya persepsi terhadap kondisi ekonomi yang didukung oleh aspek ketersediaan lapangan kerja, penghasilan dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama,” kata Ibrahim di Jakarta, Senin 11 Januari 2021.

Dirinya menambahkan, pada daerah-daerah yang menjalankan PPKM disarankan untuk sektor perkantoran non-esensial menerapkan kerja dari rumah (work from home) 75%. Sementara itu kegiatan belajar-mengajar juga masih belum bisa tatap muka di sekolah, dan masih menggunakan sistem jarak jauh.

Pusat perbelanjaan juga wajib tutup pukul 19:00 WIB. Sementara restoran masih boleh menerima pengunjung yang makan-minum di tempat, tetapi maksimal 25% dari total kapasitas.

“Demikian pula rumah ibadah, boleh menampung jamaah tetapi dibatasi paling banyak 50% sehingga sudah tentu roda bisnis akan kembali melambat, dan pemulihan ekonomi kembali terhambat,” ucap Ibrahim.

Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (11/1) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.225/US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.128/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (8/1). (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News